Makan Di Rumah Ketika Liburan Vs Makan Di Kost Ketika Kuliah ~ Dee Nutrition

Wednesday, October 25, 2017

Makan Di Rumah Ketika Liburan Vs Makan Di Kost Ketika Kuliah


Apakah anda suka makan ? tentu saja semua orang suka makan, karena makan merupakan bagian dari hidup yang tidak bisa dipisahkan. Makan adalah kegiatan primer makhluk hidup, semua makhluk hidup membutuhkan makan untuk hidup, dan manusia merupakan salah satu makhluk hidup. Makan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mencukupi kebutuhan energi dan gizi seseorang setiap harinya.Kita membutuhkan makan untuk dapat beraktivitas, untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh, serta untuk menjaga status gizi dan kesehatan seseorang dan terhindar dari terkena penyakit. Kita membutuhkan makan untuk dapat bertahan hidup dan melakukan aktivitas secara normal setiap hari. Oleh karena itu kita harus makan makanan yang bergizi secara baik dan cukup.

“Makan Di Rumah Ketika Liburan Adalah Hal Yang Paling Ditunggu” 

Apa yang ada dibenak anda jika mendengar kata liburan ? mungkin sebagian dari anda ada menjawabnya dengan kata makan, dan saya adalah salahsatunya. Makan di rumah ketika liburan adalah hal yang ditunggu – tunggu bagi  seorang perantau yang jauh dan lama pergi dari rumah. Setiap semester merantau jauh dari rumah untuk kuliah dan harus mengatur serta membatasi makanan yang ingin dimakan adalah salah satu cara saya untuk dapat menjaga pengeluaran bulanan. Tentunya karena harus melakukan pembatasan dan penghematan pengeluaran uang, asupan makanan perlu dibatasi dan resource makanan atau pilihan makanan yang kita ingin makan juga semakin sedikit. Liburan merupakan salahsatu atau mungkin hal yang saya tunggu – tunggu karena liburan membebaskan saya dari pembatasan tersebut.



Makan dan terus makan adalah kegiatan yang selalu saya lakukan ketika liburan, makan tanpa adanya batasan yang membuat saya harus mengontrol asupan makanan saya ketika liburan adalah yang membuat saya jadi ingin makan apapun ketika liburan. Maksudku dengan resource yang tidak terbatas dan anda tidak perlu memikirkan keungan anda seperti ketika anda berada diperantauan pasti semuanya ingin makan sepuasnya dan makan apapun yang diinginkan ketika liburan datang. Itulah hal yang terjadi pada saya ketika saya liburan.


Ketika libur datang, saya langsung seperti orang yang ingin berwisata kuliner, saya ingin membeli dan makan makanan yang ketika saya kuliah diperantauan tidak saya dapatkan dan itu banyak sekali. Terdapat banyak makanan yang ingin saya makan ketika libur, selain makanan rumah buatan ibu yang saya tunggu tunggu, makanan – makanan lain yang saya tidak pernah beli ketika saya melakukan penghematan ketika kuliah di perantauan hampir semuanya saya beli. Makanan – makanan yang saya ingin makan ketika libur di rumah adalah ayam bakar, lele goreng/bakar, nasi padang, fried chicken, siomay, sate dan masih banyak makanan lain yang ingin saya beli. Saya bisa makan sepuasnya dan tidak perlu khawatir mengenai pengeluaran bulanan saya, oleh karena itu liburan adalah hal yang sangat saya tunggu – tunggu.

Ketika libur kuliah datang saya bisa liburan dan pulang ke rumah, lalu makan sepuasnya yang saya mau. Ketika saya kuliah, tentunya saya mendapatkan uang bulanan untuk segala keperluan saya ketika saya kuliah di perantauan termasuk untuk makan, terkadang banyak kegiatan atau kejadian yang tak terduga sehingga pengeluaran saya menjadi meningkat drastic. Hal tersebut membuat saya harus menghemat pengeluaran saya sebesar mungkin. Penghematan tersebut berimbas pada asupan makanan yang saya makan. saya harus bisa menghemat sebisa mungkin agar uang bulanan saya cukup untuk satu bulan dan sampai pada tanggal ketika orang tua kita mengirimkan uang bulanan untuk bulan selanjutnya (bukankah memang itu definisi uang bulanan ?)

Apakah Saya Adalah Orang Boros ?

Apakah saya adalah orang yang boros ? saya tidak tahu, saya tidak suka jalan – jalan jauh, saya juga tidak suka makan – makanan fast food atau junk food atau ke restoran mahal. Karena saya sadar bahwa makanan tersebut mahal tentunya saya memutar otak untuk mencari jenis makanan yang sama. Walaupun rasanya akan (atau pasti) berbeda, yang terpenting adalah saya bisa menghemat uang bulanan saya. Satu hal yang selalu saya ucapkan dalam hati yaitu yang terpenting adalah saya bisa makan, dan mencukupi kebutuhan sehari – hari saya, untuk masalah enak atau tidak lebih baik tidak daripada uang bulanan saya tidak mencukupi dan habis sebelum uang bulanan selanjutnya dikirim dan malah membuat saya lebih merepotkan orang tua.

Strategi Untuk Menjaga Pembatasan Makanan Terus Berjalan


Strategi yang saya lakukan adalah saya harus berpikir selogis mungkin dan  menghapuskan segala macam keinginan saya untuk menghambur – hamburkan uang  untuk makan – makanan yang mahal. Saya adalah mahasiswa jurusan Ilmu Gizi, tentunya saya tahu tentang pengaturan pola makan dan pemilihan makanan. Melalui pengetahuan yang saya dapatkan dan miliki, saya harus melakukan pembatasan asupan makanan  dan membeli makanan mahal untuk menghemat uang bulanan namun saya tetap memberikan asupan makanan dan gizi yang cukup untuk tubuh saya dan terhindar dari kekurangan gizi atau membuat rentan terkena penyakit. Sebagai mahasiswa jurusan ilmu gizi tentunya saya tahu mengenai berbagai jenis makanan yang harus diasup untuk mencukupi kebutuhan energi dan gizi saya sehari – hari.

Keinginan untuk merasakan nikmatnya makanan fast food atau makanan – makanan mahal di restaurant ? pasti ada, untuk dapat menjaga dan membuat saya terhindar dari keinginan tersebut saya memiliki strategi untuk dapat menghindarinya. Strategi yang saya lakukan adalah mengsugesti diri saya bahwa saya tetap dapat mencukupi kebutuhan gizi saya setiap hari walaupun saya tidak pergi ke restoran mahal.

Untuk masalah kelemahan, mungkin terdapat satu kelemahan besar yang membuat saya terkadang melupakan pengaturan pengeluaran uang bulanan, yaitu ketika saya sedang belanja di supermarket atau membeli sesuatu di minimarket. Kelemahan saya adalah saya sangat tidak bisa menahan diri ketika berada di super market atau minimarket, terkadang banyak kekhilafan yang terjadi ketika saya membeli sesuatu di sana. Misal saya hanya ingin membeli air minum di minimarket, namun ketika saya masuk ke sana saya malah ujung – ujungnya membeli barang lainnya sehingga itu bisa membuat saya boros.

Kesimpulan


Jadi itulah cerita saya mengenai makan di rumah ketika liburan vs makan di kost ketika kuliah, tentu saja saya lebih memilih makan di rumah ketika liburan karena saya tidak harus memikirkan dan melakukan pembatasan uang bulanan untuk mengirit uang bulanan saya dan harus mengatur dan membatasi asupan makanan saya, namun pembatasan asupan makanan dan pengiritan uang bulanan mungkin memang tidak bisa dihapuskan ketika kita berada di perantauan. Jika kita belum bekerja atau sudah bekerja namun memiliki penghasilan yang sedikit, sudah pasti pengaturan pembatasan pengeluaran uang bulanan akan dilakukan dan berimbas pada pengiritan uang makan dan kita harus pintar – pintar dalam memilih makanan semuran mungkin.



Sekian untuk artikel kali ini, bagaimana dengan anda ? apakah anda juga merasakan hal yang sama dengan yang saya rasakan ? atau malah berbeda ? silahkan ceritakan pengalaman kalian sendiri dengan menuliskannya di kolom komentar yang ada dibawah.
Jangan lupa untuk subscribe melalui email dan like fans page Dee Nutrition’s Blog untuk mendapatkan infromasi terbaru dari blog ini. Sekian dan Terimakasih

Author of Dee Nutrition’s Blog

Destio D. Fahrizki


Share:

0 Comments:

Post a Comment

Blog Archive

Labels