Ibu ? apakah kalian dekat dengan Ibu kalian ? atau anda lebih dekat dengan ayah anda ? Jika jawabannya adalah kalian lebih dekat dengan ibu kalian maka kita sama karena saya lebih dekat dengan ibu saya. Artikel Kali ini diperuntukkan untuk ibu saya karena pada artikel ini saya akan bercerita tentang ibu saya, seorang malaikat tanpa sayap yang sangat perkasa dan sangat hebat. Seorang Wonder Woman yang menjadi Single Parent yang mengurusi ketiga anaknya dengan kepribadian yang berbeda – beda sendirian.
Ibu saya adalah seorang single parent yang sangat kuat, saya belajar untuk kuat mungkin dari Ibu saya. Ibu saya membuktikan bahwa seberapa berat atau banyaknya masalah yang ibu saya dapatkan, Ibu saya tetap tersenyum dan terus maju walaupun masalah – masalah terus terjadi. Saya sangat kasihan dengan ibu saya dan saya ingin mengurangi bebannya, namun saya masih belum bisa melakukannya karena saya belum sukses.
Ibu saya adalah segalanya bagi saya, sejak saya lahir saya memiliki sebuah penyakit yang membuat saya menjadi seseorang yang lemah dan rewel, namun ibu saya terus merawat saya tanpa lelah dan menjaga saya. Ketika saya tidak bisa melakukan sesuatu saya meminta bantuan ibu dan ayah saya, ketika saya ingin sesuatu ibu saya pasti akan berusaha semampunya untuk medapatkannya. Saya merasa bersalah karena sejak dahulu saya sangat sering meminta banyak hal namun tidak sadar dengan kondisi ekonomi keluarga saya.
Banyak hal yang saya sesalkan, masa kecil saya yang membuat saya memiliki sifat – sifat anti social membuat saya tidak begitu dekat dengan orang tua saya, sejauh yang saya ingat saya merupakan anak yang rewel, penyakitan, cengeng dan lemah yang selalu merepotkan orang tua saya. Saya sejak dahulu memang tidak begitu dekat dengan ayah saya, ditambah dengan trauma yang saya alami ketika ayah saya meninggal, hanya sedikit memori yang saya ingat tentang ayah saya. Semua telah terjadi dan fokus saya sekarang adalah mencoba untuk lebih dekat dengan Ibu saya dan saudara – saudara kandung saya, berusaha sekeras mungkin untuk membahagiakannya dan membuatnya bangga.
Saya sangat ingin membahagiakan ibu saya, karena dia adalah satu – satunya hal yang berarti bagi hidup saya. Saya ingin membuatnya bangga dan saya berjanji dan berusaha untuk tidak melawan perintah ibu saya (walaupun masih susah, saya akan terus berusaha). Bisa dibilang saya adalah anak yang paling susah untuk diatur, entah bagaimana bisa Ibu saya tetap sabar meladeni saya sampai sekarang. Hal yang saya sesali lainnya adalah bahwa faktanya saya masih seirng bertengkar atau jengkel dengan ibu saya, ya walaupun tidak sesering dahulu namun kadang jika saya marah – marah terhadap ibu saya, saya merasa bersalah dan tidak ingin mengulanginya lagi.
Saya adalah seseorang yang temperamental, tidak bisa mengatur emosi saya dan terkadang bisa meluap luap jika sudah tidak bisa saya tahan. Hal inilah yang saya sesalkan jika tempramen saya tinggi dan terkadang memarahi ibu saya. Saya tidak ingin melakukannya tapi malah saya lakukan, masalah temparemen adalah masalah yang sejak dulu ada pada keluarga saya oleh karena itu sangat sulit untuk menghilangkannya. Saya berusaha sekuat mungkin untuk menahannya, karena saya tahu dibentak itu sangat tidak enak dan apalagi itu ibu saya.
Satu hal yang saya tahu tentang ibu saya. Saya tahu ketika ibu saya menginginkan sesuatu, namun tidak dia lakukan atau dapatkan karena dia lebih memilih prioritaskan anak – anaknya dibandingkan dirinya sendiri. Banyak hal yang dia korbankan selama ini, sudah tidak dapat saya hitung berapa banyak pengorbanan yang ibu saya lakukan untuk saya dan saudara – saudara saya.
Saya menyadari bahwa saya banyak meminta – minta sesuatu, dan saya terkadang sangat tidak sabaran jika menginginkan sesuatu. Sifat ini adalah sifat yang saya sangat sesali kenapa saya memiliki sifat ini, karena terkadang (atau malah seringnya) saya meminta sesuatu untuk harus dan cepat di turuti karena jika tidak maka saya akan melakukan suatu tindakan anarkis atau tindakan buruk sampai saya dituruti.
Sekarang sifat itu sudah sedikit berkurang karena saya sadar ibu saya sekarang sendirian, beban ekonomi dan biaya hidup serta pendidikan semuanya berasal dari penghasilan ibu saya jadi saya tidak ingin meminta banyak. Sekarang jika saya menginginkan sesuatu, saya harus memberikan sesuatu yang bagus atau menunjukkan prestasi saya ke ibu saya. Oleh karena itu saya ingin melakukan segala hal dengan baik pada waktu kuliah dan menjadi seseorang yang hebat dan sukses.
Masalah yang saya perdebatkan sejak dahulu adalah masalah pakaian dengan ibu saya. Saya sejak dahulu tidak suka berganti – ganti pakaian atau berusaha tampil modis. Ketika menginjak masa SMA, saya mulai menerapkan untuk melakukan hal tersebut dan hanya memakai jenis pakaian yang hampir sama namun entah kenapa ibu saya tetap membelikan saya baju baru, jika anda lihat koleksi baju saya maka akan banyak baju yang ibu saya belikan tetapi tidak saya pakai.
Pernah pada beberapa kesempatan, saya bilang ke ibu saya untuk tidak membelikan pakaian apa – apa ketika mau lebaran, namun coba tebak, ibu saya tetap membelikannya. Alhasil tidak jarang baju – baju tersebut tidak saya pakai. Alasannya karena terkadang ibu saya membelikan baju yang saya tidak suka tanpa bilang ke saya, membelikan baju yang kesempitan atau membelikan baju dengan warna yang terlalu cerah, mengkilau, dan terlalu menarik perhatian sehingga saya tidak mau memakainya hal ini terus terjadi sampai sekarang.
Saya melakukan ini karena saya memiliki sifat tidak bisa memutuskan suatu perkara dengan cepat, apalagi jika masalah memilih pakaian. Jika terlalu banyak desain baju yang saya miliki maka akan membuat saya bingung dan banyak membuang waktu hanya untuk memilih pakaian apa yang harus saya kenakan ketika saya ingin beraktivitas atau berkuliah. Anda pernah melihat Steve Jobs ? Pasti ada satu hal yang selalu sama ketika anda melihatnya. Ya, Steve Jobs selalu memakai pakaian yang sama setiap hari, bahkan rak pakaian Almarhum itu memiliki set pakaian yang sama. Steve Jobs mengatakan bahwa akan lebih mudah jika memiliki gaya pakaian yang sama setiap hari, jadi kita tidak perlu bingung untuk mengenakan apa di hari itu dan membuang banyak waktu. Saya berusaha menerapkan hal tersebut, ya walaupun saya tidak bisa sepenuhnya menerapkannya, namun saya berusaha sebesar mungkin untuk melakukannya. Saya (most of the time) selalu memakai celana dasar hitam setiap hari ketika saya beraktivitas atau berkuliah, untuk baju saya lebih suka pakaian yang tidak bergaris dan memiliki warna yang tidak mencolok.
Ibu saya adalah semangat hidup saya, karena dialah satu- satunya hal yang membuat saya ingin menjadi sukses, karena dialah orang yang sangat ingin saya bahagiakan, karena dialah yang membuat saya tetap hidup sampai sekarang walaupun beragam masalah menimpa hidup. Saya tidak akan menyerah sampai saya bisa membahagiakan ibu saya, sampai saya bisa membanggakan ibu saya. Jika saya memiliki banyak penyesalan dengan ayah saya, saya tidak ingin mengulanginya dengan ibu saya. Ya setidaknya saya ingin mengurangi penyesalan yang terjadi oleh karena itu saya harus berusaha sekuat mungkin untuk bisa menjadi lebih baik dan menjadi sukses untuk ibu saya.
Bagaimana dengan anda ? apakah anda begitu dekat dengan ibu anda ? ceritakan cerita anda melalui kolom komentar yang ada di bawah. Jika ada yang ingin ditanyakan, atau ada kritik dan saran mengenai blog dan artikel ini silahkan kirimkan pesan kalian melalui kolom komentar. Jangan Lupa untuk subscribe melalui email dan like fans page Dee Nutrition's Blog.
Author of Dee Nutrition's Blog
Destio D. Fahrizki
0 Comments:
Post a Comment