Tips Mendapatkan Skor TOEFL ITP Tinggi Diatas 500 ~ Dee Nutrition

Thursday, February 16, 2017

Tips Mendapatkan Skor TOEFL ITP Tinggi Diatas 500



Bagaimana Cara Mendapatkan Skor TOEFL 550

Zaman sekarang ini kebutuhan untuk bisa mendapatkan skor TOEFL yang baik dan tinggi memang diperlukan. Mau lulus kuliah? Syarat skor TOEFL minimal (setidaknya) 450 diperlukan, mau melamar kerja? Biasanya ada yang meminta (atau malah harus) menyertakan sertifikat skor TOEFL untuk melihat kemampuan Bahasa Inggris.

Sertifikat kemampuan Bahasa inggris sekarang ini memang mulai dibutuhkan untuk melihat seberapa baik kemampuan Bahasa inggris kita dilihat dari skor TOEFL yang diperoleh. Tentu saja semakin tinggi skor TOEFL yang didapat maka (dapat dianggap) semakin baik dan bagus kemampuan berbahasa inggris kita. Oleh karena itulah sekarang ini perusahaan – perusahaan mulai meminta adanya copy sertifikat kemampuan Bahasa inggris TOEFL ketika kita melamar pekerjaan.

Pertanyaannya sekarang adalah apakah mendapatkan skor TOEFL yang tinggi itu mudah? Jawaban ini tergantung dari anda sendiri. Apakah anda menyukai Bahasa inggris? Berapa jam anda terpapar dengan Bahasa inggris setiap harinya? Apakah anda terus berlatih berbahasa inggris?

Saya sendiri sejak kecil sudah menyukai Bahasa inggris karena sebuah film Box Office Amerika yang saya tonton pertama kali yaitu Home Alone. Siapa yang tidak kenal dan tahufilm Home Alone? (Pasti anda semua tahu tentang filmnya bukan?) Ketika saya kecil dulu, film – film Home Alone selalu menghiasi tontonan televisi saya dan sejak saat itulah saya mulai menyukai Bahasa inggris.

Jika anda menyukai Bahasa inggris, terus terpapar dengan Bahasa inggris dan berlatih terus mengenai Bahasa inggris dan grammar/tata bahasanya, pasti (kemungkinan besar) anda akan bisa mendapatkan skor TOEFL tinggi dengan mudah. Banyak orang bilang mendapatkan skor TOEFL 550 itu sulit, namun tidak sedikit orang juga yang bisa mendapatkan skor TOEFL diatas 550 dengan mudah atau dengan latihan yang serius. Saya sendiri skor TOEFL (prediction) pertama kali adalah 463 waktu SMA, lalu pertengahan kuliah saya mendapatkan 517, dan ketika akhir kuliah saya mendapatkan skor 617. Ketika saya mengambil tes TOEFL ITP saya mendapatkan skor 597, sebuah skor yang (menurut saya) sudah tinggi. Bagaimana dengan kalian? Apakah kalian ingin mendapatkan skor TOEFL diatas 550 juga? Mari simak penjelasan saya kali ini..

Ok, kali ini saya akan mencoba untuk memberikan beberapa cara yang harus dilakukan untuk bisa mendapatkan skor TOEFL diatas 550. Saya akan coba jelaskan beberapa cara yang memang saya lakukan (baik saya sadari maupun tidak saya sadari) untuk bisa mendapatkan skor TOEFL yang tinggi.

Apakah Anda Suka Bahasa Inggris?

Ada yang bilang, kalau kita sudah suka dengan sesuatu, maka mau ada apapun terjadi atau halangan apapun menghadang, pasti kita bisa melakukannya atau mendapatkannya. Menurut saya kata – kata itu sangat benar. Pribadi dan pengalaman saya sejak dulu, sangat mudah bagi saya untuk bisa belajar jika saya sudah menyukai pelajaran tersebut. Apakah anda menyukai Bahasa inggris? Jika jawabannya ia, maka anda akan mudah untuk bisa belajar dan latihan TOEFL. Jika tidak, maka dibutuhkan usaha ekstra untuk membuat dan memaksa ‘otak’ kita menyukai Bahasa inggris. Bagi orang – orang yang tidak suka dengan Bahasa inggris memang pasti akan mengalami kendala dalam belajar TOEFL.
Oleh karena itu, cobalah untuk belajar sedikit menyukai Bahasa inggris, agar anda bisa lancar dalam latihan TOEFL. Lagi pula (bagi kalian yang tidak suka) Bahasa inggris, tentunya kalian tetap butuh skor TOEFL yang baik bukan? Makanya, mulai sekarang sugestikan diri anda untuk suka Bahasa Inggris agar anda bisa mudah dalam latihan TOEFL. Semangat…

Kenali Kelemahan Anda

Sebelum itu mari kita overview sedikit tentan TOEFL PBT/ITP. Kemampuan Bahasa inggris dilihat dari empat aspek yaitu Listening, Reading, Writing, dan Speaking (serta Grammar). Untuk TOEFL ITP/PBT sendiri yang di tes kan adalah kemampuan Listening, Reading, dan Grammar Structure and Expression. TOEFl PBT tidak ada tes kemampuan Speaking, dan TOEFL ITP (turunan dari TOEFL PBT) tidak dilakukan tes Speaking  dan Writing (Essay) sedangkan TOEFL PBT masih ada Essay Writing. Saya pernah baca bahwa TOEFL PBT/ITP itu dijadikan sebagai tes ‘persiapan’ untuk TOEFLiBT dan IELTS. Menurut saya itu benar, karena di TOEFL PBT/ITP kita harus mempelajari Grammar,  jadi ketika ingin melakukan tes TOEFL iBT dan IELST akan sedikit membantu kita untuk bisa dapat skor yang tinggi.   

Perencanaan Waktu Latihan TOEFL
Buatlah jadwal latihan anda setiap harinya. Tentunya jadwal latihan yang dibuat haruslah sesuai dengan kemampuan anda, tidak terlalu berlebihan ataupun sedikit, prioritaskan kelemahan anda di pada latihan, simulasi tes, serta waktu istirahat. Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan ketika kita latihan TOEFL, apa saja itu? Pertama, adalah kesungguhan, kita harus bersungguh – sungguh, ketika kita sudah membuat perencanaan waktu latihan TOEFL, maka lakukan dan latihanlah dengan sungguh – sungguh. Akan percuma jika anda latihan setiap hari, namun anda tidak sungguh – sungguh dan serius, akhinya malah latihan anda akan percuma dan skor anda tidak akan baik. Kedua adalah konsistensi, jika anda sudah membuat perencanaan waktu latihan dengan baik, maka konsistenlah untuk mematuhi jadwal yang sudah diberikan, jangan melanggarnya.

Latihan, Latihan, dan Latihan

Jika perencanaan waktu latihan TOEFL telah dibuat, maka selanjtunya adalah latihan. Latihan, latihan dan terus latihan, tentu saja dibarengi dengan pembelajaran yang didapatkan setiap kali kita latihan. Dengan terus latihan, mengerjakan banyak soal, mempelajari berbagai rumus dan teori di tes TOEFL, mempelajari kesalahan – kesalahan yang terjadi ketika mengerjakan soal di latihan akan membuat kita bisa semakin maksimal untuk bisa mendapatkan skor TOEFL yang kita inginkan. Latihan yang banyak, disiplin dan konsisten setiap harinya tidak akan mengkhianati kita, jika kita sudah latihan sebaik dan semaksimal mungkin, pasti pada akhirnya kita bisa mendapatkan skor yang kita inginkan. Jadi terulah latihan dan jadilah lebih baik lagi.

Lakukan Simulasi Tes TOEFL

Ini mungkin berdasarkan pengalaman pribadi, jadi ketika saya latihan saya tidak melakukan simulasi tes TOEFL seperti aslinya. Hasilnya? Membuat saya kewalahan dan berantakan ketika saya melakukan tes TOEFL. Saya sudah lama tidak menggunakan LJK, saya kira melingkari jawaban itu cepat, ternyata saya sangat lama dalam melingkari jawaban, dan akhirnya saya kadang tertinggal di bagian listening, jadi listeningnya sudah dipertanyaan selanjtunya tapi saya masih berkutat di pertanyaan sebelumnya. Berantakan? Pasti dan membuat saya cukup dapat banyak soal salah. Pada grammar dan written expression, saya terlalu santai dan akhirnya dari 12 menit waktu berjalan, saya baru mengerjakan 16 atau 17 soal dari 40 soal, akhrinya untuk mengerjar waktu, saya mengerjakan soal- soal nya dengan terburu – buru. Hasilnya? Dapat ditebak bahwa nilai saya pada bagian ini adalah yang paling rendah dibandingkan section lain. Pada reading section, saya menjadi bosan dan mengantuk, mengantuk (dan ditambah tadi saya harus menahan untuk buang air kecil akhirnya membuat saya jadi sulit fokus untuk menjawab soal.). Jadi setiap minggunya, cobalah berika di satu hari penuh untuk melakukan simulasi tes TOEFL se-asli dan semirip mungkin seperti suasana tes yang sesungguhnya

Berdoalah dan Berharap Dapat yang Terbaik

Latihan baik sudah, semangat dan tekad suda, maka jangan lupa untuk berdoa kepada Tuhan dan terus berharap. Tentu saja, jangan doa ketika menjelang tes saja, namun teruslah berdoa jauh sebelum anda memulai untuk tes TOEFL. Percayalah, bahwa kekuatan doa itu benar – benar ada dan sangat kuat.


Sekian untuk artikel kali ini, Jika ada komentar, sanggahan, kritik, ataupun saran, silahkan kirimkan melalui boks komentar yang ada dibawah. Jangan lupa subscribe melalui email dan like fans page kami. Jika artikel ini membantu, share artikel ini ke sosial media kalian dengan cara mengklik ikon social media yang ada dibawah untuk membantu blog ini Sekian dan Terimakasih Author of Dee Nutrition's Blog
Share:

0 Comments:

Post a Comment

Labels