All Posts - Dee Nutrition

Saturday, August 19, 2017

Pentingnya Membaca Label Informasi Gizi pada Produk Makanan

Label informasi gizi merupakan daftar kandungan zat gizi yang terkandung dalam sebuah produk pangan
Seberapa sering anda membaca label informasi gizi/nutrition facts pada sebuah produk makanan ? Mungkin banyak dari kalian yang melewatkannya begitu saja ketika anda ke sebuah market/supermarket ketika membeli produk makanan dan minuman. Seperti namanya, Label informasi gizi pada produk – produk tersebut memberikan informasi terkait gizi dan produk yang ka
lian konsumsi.

Label informasi gizi merupakan daftar kandungan zat gizi yang terkandung dalam sebuah produk pangan, biasanya (dan harusnya) label informasi nilai gizi wajib dicantumkan oleh produsen dikemasan makanan dan minuman ketika akan dipasarkan dan dijual ke konsumen (biasanya tiap negara punya aturan tersendiri, namun pencantuman label merupakan suatu keharusan). Dibawah ini merupakan beberapa hal mengapa label informasi gizi sangatlah penting dan wajib untuk dibaca sebelum anda membeli suatu produk makanan atau minuman, yaitu 

1. Memberitahukan Kandungan Nilai Energi dan Zat Gizi Makro Produk Makanan dan Minuman
Ini adalah hal yang cukup penting, label informasi gizi memberikan kandungan nilai gizi pada produk makanan atau minuman yang kalian beli. Dalam sebuah produk yang dijual seharunya kandungan nilai gizi produk harus disertakan untuk mengetahui berbagai macam kandungan energi dan zat gizi pada produk tersebut. Bagi seseorang, membaca label kandungan nilai gizi sangat penting karena berhubungan dengan pengaturan diet dan konsumsi energi. Misal anda ingin membeli sebuah snack namun dengan kandungan energi yang rendah atau sedang. Label produk akan memberitahukan anda seberapa besar kandungan energi per produk serta kandungan makro (karbohidrat, protein, dan lemak) di dalamnya.

2. Memberitahukan Zat Gizi Mikro Produk Makanan dan Minuman
Selain energi dan zat gizi makro, zat gizi mikro juga tak lupa dimasukkan dalam label informasi gizi. Zat gizi mikro terdiri dari vitamin dan mineral dan vitamin-like compound, walaupun dibutuhkan dalam jumlah yang tak sebesar zat gizi makro, namun zat gizi mikro memiliki peran penting dalam menjaga metabolisme tubuh juga lho… Terdapat zat gizi mikro juga yang penting dan terkait suatu penyakit, contohnya seperti penulis yang mempunyai masalah tekanan darah, perlu memperhatikan kandungan natrium dan kalium yang terdapat pada produk yang dibeli.

3. Menampilkan Angka Kecukupan Gizi
Label informasi gizi juga memberikan keterangan angka kecukupan gizi yang kalian dapatkan ketika kalian mengonsumsi produk pangan yang kalian beli, dengan begitu kalian akan tahu sudah seberapa besar asupan makanan yang kalian konsumsi dari produk tersebut.

4. Pembanding Produk Satu dengan Produk Lainnya
Ya dengan membaca label informasi gizi kita dapat membandingkan nilai gizi pada satu produk dengan produk lainnya. penulis juga sering membandingkan satu produk yang sama namun berasal dari brand yang berbeda dan tentunya dengan harga yang berbeda, terkadang produk pangan yang mahal belum tentu zat gizinya lebih baik dibanding yang lebih murah lho... Coba perhatikan dengan seksama nanti ketika kalian akan membeli produk makanan.

Bagaimana ? Sudah paham kan betapa pentingnya label informasi gizi pada sebuah produk makanan dan minuman ? Berbagai macam manfaat dan keuntungan serta keamanan dapat anda dapatkan ketika anda membaca label informasi gizi pada sebuah produk yang dijual. Usahakan mulai sekarang untuk membaca Label informasi gizi pada produk makanan atau minuman yang akan dikonsumsi sebelum dibeli. Sekian untuk postingan kali ini, tunggu artikel - artikel selanjutnya hanya di Dee Nutritions. Terimakasih...
Share:

Sunday, July 23, 2017

Apa yang Saya Nantikan di SDCC 2017


Akhirnya bertemu lagi dengan San Diego Comic-Con (SDCC) pada tahun 2017. Seperti judulnya SDCC merupakan suatu event yang mempunyai hubungan dengan komik (as far as I know), berbagai macam publisher komik, mainan, film, tv berlomba - lomba untuk menampilkan karya mereka di ajang SDCC tahun 2017. SDCC bisa dikatakan seperti event fan service yang utamanya berhubungan dengan komik dan publisher komik itu sendiri. Tahun ini SDCC dilaksanakan pada tanggal 20 Juli - 23 Juli 2017 (21 Juli - 24 Juli Juli jika di Indonesia). Oh ia, SDCC 2017 juga merupakan ajang bagi orang - orang untuk menampilkan Cosplay terbaik mereka.

Penulis merupakan seseorang yang mempunyai hobi membaca komik, Penulis sangat menyukai komik dari publisher DC. Alasan pertama kenapa saya sangat menyukai DC adalah karena superhero pertama yang saya tahu dan sukai adalah Batman, dari situlah saya kemudian menyukai Superman, menonton kartun Justice League, Batman dan Superman ketika masih kecil dulu, oleh karena itu saya sangat menyukai DC dan mengoleksi Komik, Film Animasi dan Tv Serial dari DC.  Walaupun begitu saya juga tidak bias dan membenci Marvel (Haha) karena saya juga mengoleksi beberapa komik dan Film (I really like Marvel Cinematic Universe though) dari Marvel.

Ajang SDCC 2017 akan membawa banyak sekali kejutan, khususnya saya menunggu -nunggu tentang Trailer dari Film ataupun TV series Live Action dari DC dan Marvel yang akan di tayangkan tahun 2017 dan 2018, film yang saya tunggu adalah Justice League, Thor : Ragnarok, Avengers : Infinity War, Black Phanter, Aquaman dan beberapa proyek film lainnya, sedangkan dari TV seriesnya saya sangat menunggu The Flash, Arrow, Legends of Tomorrow, Supergirl, The Defenders, beberapa proyek Crossover Tv series dari DC dan Marvel. 

Saya juga menunggu proyek terbaru dari DCAU (DC Animated Universe), dibandingkan dengan Marvel adaptasi komik DC menjadi film atau tv animasi lebih baik dan banyak ketimbang Marvel dan saya menunggu - nunggu projek baru dari Film atau animasi DC di tahun 2017 - 2018. Selain yang berhubungan dengan DC dan Marvel, terdapat beberapa pengumuman terkait projek baik film dan tv series yang juga saya tunggu seperti The Librarians, Stranger Things, dsb. Komiknya sendiri saya sangat menunggu pengumuman dari DC tentang Event terbaru seputar Batman-Centric yaitu Dark Days, dan beberapa pengumuman menarik lainnya


Sembari menunggu hingga event SDCC 2017 selesai, silahkan tonton beberapa trailer dari projek DC dan Marvel.






Share:

Sunday, June 18, 2017

Apa Itu Antioksidan Pada Makanan ?



Sebagian dari anda mungkin pernah mendengar yang namanya Antioksidan di berbagai macam media dan pengaruh atau manfaatnya bagi kesehatan. Namun sebenarnya apa itu antioksidan dan kenapa antioksidan penting bagi tubuh ? Pada artikel kali ini akan dibahas tentang antioksidan.
An antioxidant is a molecule that inhibits the oxidation of other molecules.
Antioksidan meripakan suatu molekul yang mempunyai fungsi dalam menghambat proses oksidasi dari suati molekul. Proses oksidasi sendiri merupakan reaksi kimia dalam tubuh yang hasil prosesnya adalah zat radikal bebas, yang dapat merusak sel – sel tubuh. Kenapa antioksidan penting ? Karena dengan adanya antioksidan sel – sel dapat terjaga dari kerusakan, meningkatnya zat radikal bebas dalam tubuh dapat membahayakan kesehatan seseorang. Zaman sekarang ini sangat mudah untuk bisa mengonsumsi makanan yang tinggi kadar kandungan radikal bebas. konsumsi antioksidan dari sumber makanan sangat dibutuhkan oleh tubuh kita agar dapat menjaga seseorang dari radikal bebas yang berlebihan.

Sebenarnya antioksidan alami yang diproduksi dalam tubuh, namun itu saja tidak cukup, dibutuhkan jenis – jenis antioksidan yang berasala dari sumber makanan. Contoh dari antioksidan sendiri adalah Vitamin C (Asam Askorbat), Vitamin E, dan Vitamin A yang dimana dapat dipenuhi dengan konsumsi makanan atau minuman yang tinggi kandungan vitamin – vitamin tersebut. Buah dan sayur merupakan jenis makanan yang merupakan sumber vitamin dan mineral. Konsumsi buah dan sayur yang direkomendasikan untuk seseorang setiap harinya adalah 2 – 3 jenis buah dan 3 – 4 jenis sayur. Konsumsi buah dan sayur yang cukup dapat mencukupi kebutuhan vitamin – vitamin yang mempunyai fungsi sebagai antioksidan yang membuat tubuh dapat terjaga dari pengaruh radikal bebas yang berlebihan.

Oleh karena itu cukupi kebutuhan vitamin – vitamin antioksidanmu dengan konsumsi buah dan sayur secara rutin dan hidup lebih sehat.
Share:

Friday, June 16, 2017

Apa itu Obesitas & Kenapa Obesitas Dapat Terjadi ?



Kejadian obesitas secara global terus berkembang, Prevalensi obesitas yang terjadi di masyarakat terus meningkat di dunia, perkembangan zaman yang terus maju juga ikut merubah pola hidup dan pola makan seseorang. Semakin ke sini, untuk dapat terkena obesitas semakin mudah.
Namun sebenarnya apa itu obesitas ? Bagaimana obesitas dapat terjadi pada seseorang ? Saya akan mencoba menjelaskannya pada artikel kali ini.
Obesity is a medical condition in which excess body fat has accumulated to the extent that it may have a negative effect on health.
Obesitas adalah suatu masalah kesehatan dimana terjadi penumpukan jaringan lemak yang terakumulasi pada tubuh secara berlebihan yang berdampak negatif bagi kesehatan seseorang.  Penumpukan jaringan lemak berasal dari jumlah energi yang berlebih yang masuk ke tubuh dan tidak digunakan, lalu oleh tubuh disimpan dalam bentuk timbunan jaringan lemak. Kelebihan asupan energi disebut dengan keseimbangan energi positif, dimana energi yang masuk atau diasup oleh seseorang lebih besar dibandingkan energi yang keluar atau yang digunakan oleh orang tsb. Ketika kelebihan energi terjadi, otak kemudian memerintahkan tubuh untuk menyimpan energi yang berlebihan tadi dan disimpan dalam bentuk jaringan lemak yang menyebar di sebagian besar tubuh seseorang.

Secara umum terdapat dua faktor yang menyebabkan obesitas yaitu faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal seperti genetik atau penyakit bawaan yang memang sulit untuk diubah, lain halnya dengan faktor eksternal seperti pola hidup, lingkungan, pola makan, aktivitas fisik yang dapat diubah dan penelitian – penelitian saat ini sedang

Secara garis besar terdapat beberapa perilaku yang dapat meningkatkan seseorang untuk terkena obesitas yaitu konsumsi asupan energi atau makanan tinggi energi yang berlebihan dan aktivitas fisik dan olahraga yang sangat rendah. Kedua faktor tersebut punya peranan yang menentukan untuk seseorang dapat terkena obesitas atau tidak.
Konsumsi asupan energi atau makanan tinggi energi yang berlebihan dan aktivitas fisik dan olahraga yang sangat rendah
Konsumsi asupan energi atau makanan tinggi energi biasanya berasal dari makanan cepat saji yang menawarkan kandungan energi, lemak dan garam yang tinggi namun rendah di zat gizi lainnya. jika konsumsi makanan tinggi energi secara berlebihan dapat mengakibatkan keseimbangan energi positif dan menyebabkan penimbunan jaringan lemak pada tubuh sehingga seseorang dapat terkena obesitas. Selain asupan makanan, aktivitas fisik punya peranan penting dalam menjaga keseimbangan energi dalam tubuh, untuk mencegah terjadinya keseimbangan energi positif, seseorang haruslah mengatur aktivitas fisiknya, direkomendasikan untuk seseorang berolahraga setiap hari minimal 60 menit.

Pencegahan obesitas sejak dini dengan mengatur pola makan dan meningkatkan serta menjaga aktivitas fisik seseorang dapat membantu untuk mencegah terjadinya obesitas. Penanaman perilaku yang dapat mencegah dan menjaga dari terjadinya obesitas pada seseorang diperlukan agar obesitas tidak terjadi dan tidak dapat menimbulkan masalah kesehatan dikemudian hari
Share:

Monday, February 20, 2017

Kenapa TOEFL ITP itu Lebih Mudah Dibanding iBT atau IELTS)?



Apa yang ada dibenak anda jika anda mendengar kata TOEFL? Pasti bagi bagi kalian yang sudah berada di jenjang setidaknya Sekolah Menengah Atas (SMA) atau SMK sudah tahu mengenai TOEFL, apalagi bagi anak SMA/SMK yang ingin melakukan pertukaran pelajar ke luar negeri, biasanya dibutuhkan sertifikat TOEFL atau prediksi TOEFL. Bagaimana dengan anak kuliah? Tentunya anak perkuliahan sudah tahu tentang TOEFL, karena ketika mereka membaca buku panduan secara lengkap maka sudah dipastikan bahwa skor TOEFL yang cukup/baik dibutuhkan mereka agar mereka bisa lulus dari perguruan tinggi yang mereka masuki. TOEFL sudah dikenal baik oleh banyak orang dan banyak masyarakat Indonesia yang mengambil TOEFL untuk berbagai keperluan.

Sekilas Mengenai TOEFL

Test of English as a Foreign Language atau yang sering disingkat TOEFL adalah sebuah tes untuk menilai kemampuan Bahasa inggris kita. TOEFL adalah salah satu cara untuk melihat apakah level kemampuan Bahasa inggris kita sudah baik atau belum. TOEFL diperlukan  untuk mengetahui kemampuan Bahasa inggris untuk orang yang berada di daerah/negara yang tidak menggunakan Bahasa Inggris sebagai Bahasa nasional/Bahasa ibu. Baik tidaknya kemampuan Bahasa inggris kita bisa dilihat dari skor TOEFL yang kita dapatkan setelah tes TOEFL. TOEFL dikelola oleh sebuah Lembaga yang bernama ETS (Educational Testing Service), sebuah lembaga non-profit yang ‘mengurusi’ banyak tes yang berkaitan dengan Pendidikan, dan salah satunya adalah TOEFL.Secara garis besar, TOEFL dibagi menjadi 3 tipe yaitu TOEFL PBT (Paper-Based Test) dimana pengerjaan tes nya langsung menggunakan lembaran kertas, TOEFL CBT (Computer Based Test) dimana pengerjaan tes nya menggunakan Komputer (sekarang TOEFL CBT sudah jarang ditemui apalagi di Indonesia, turunannya dan penggantinya adalah TOEFL iBT), serta yang terakhir adalah TOEFL iBT (Internet Based Test). Saat ini TOEFL hanya menyediakan TOEFL ITP dan iBT saja, saya baca – baca di web ETS bahwa TOEFL PBT akan dirombak lagi strukturnya dan (katanya) akan ditambahkan section Speaking juga agar bisa seperti TOEFL iBT. Untuk kali ini yang akan saya bahas adalah TOEFL PBT dan turunannya yaitu TOEFL ITP (Institutional Testing Program). TOEFL PBT/ITP adalah jenis TOEFL yang paling terkenal dan sering digunakan oleh Orang Indonesia.

TOEFL PBT dan TOEFL ITP
TOEFL Paper-Based Test atau TOEFL PBT, sesuai namanya, adalah TOEFL yang pengerjaannya langsung menggunakan kertas sebagai medianya, jadi anda diberikan lembaran berupa soal – soal TOEFL dan lembar jawaban. TOEFL PBT terbagi menjadi beberapa bagian yang harus di tes yaitu Listening, Reading, Structure & Written Expression dan Writing Essay(Test of Written English). Untuk di Indonesia sendiri biasanya TOEFL PBT lebih dikenal dengan TOEFL proficiency test dan TOEFL ITP. Ya, bisa dikatakan begitu karena sebenarnya TOEFL ITP adalah turunan dari TOEFL PBT. TOEFL ITP (Institutional Testing Program) dan TOEFL proficiency test adalah jenis TOEFL turunan TOEFL ITP, dimana tes nya diselenggarakan di sebuah Institusi berbeda dengan TOEFL PBT yang tes nya harus di Lembaga resmi ETS nya. Biasanya TOEFL ITP ini dikelola oleh sebuah Lembaga dari sebuah institusi yang ada di Indonesia. Contohnya, Lembaga Bahasa di Universitas – Universitas di Indonesia yang menyediakan TOEFL ITP, atau Lembaga les Bahasa Inggris juga ada yang menyediakan TOEFL ITP. Perbedaan lain antara TOEFL PBT dan TOEFL ITP adalah TOEFL ITP tidak ada Writing Section atau TWE (Test of Written English) yaitu menulis esai dalam Bahasa inggris. (Oh ia, untuk TOEFL proficiency test sendiri itu seperti tes TOEFL ‘percobaan’ dan penggunaannya biasanya hanya untuk sebagai syarat lulus kuliah.) Skor TOEFL PBT/ITP yaitu 310 – 677, dan semakin tinggi skornya berarti kemampuan Bahasa inggris kita juga terbilang semakin baik.

TOEFL PBT dan TOEFL ITP ini biasanya yang paling sering diambil oleh banyak orang Indonesia. Orang – orang Indonesia juga lebih familiar dengan tipe soal yang ada di TOEFL PBT/ITP karena sebenarnya kalau kita analisis antara soal – soal pada TOEFL dengan soal – soal ujian semester waktu kita sekolah dulu, maka bentuk soal – soalnya pun hampir sama dan mirip (menurut pendapat saya pribadi). Kita sudah belajar Bahasa inggris sejak bangku SD masa harusnya bisa lah mendapatkan skor yang baik (bukan)? Biasanya TOEFL PBT/ITP dibutuhkan sebagai syarat kelulusan, syarat mendaftar beasiswa, syarat mendaftar kerja/magang di perusahaan besar atau perusahaan internasional. Dibandingkan jenis lainnya (TOEFL iBT), TOEFL PBT/ITP jauh lebih mudah ketimbang TOEFL iBT, kenapa bisa lebih mudah? Karena TOEFL ITP/PBT hanya mengetes kemampuan Listening, Reading dan Structure & Written Expression(untuk TOEFL PBT ditambah Writing Essay). Dibandingkan TOEFL ITP, TOEFL iBT sedikit lebih kompleks dan lengkap karena mengetes semua kemampuan Bahasa inggris yaitu Listening, Reading, Writing, dan Speaking (LRWS), sedangkan TOEFL ITP/PBT tidak ada Speaking.

Jika di luar negeri, kita akan menjumpai bahwa penggunaan TOEFL PBT/ITP untuk keperluan beasiswa atau pendaftaran kuliah sudah banyak digantikan dengan tes kemampuan Bahasa inggris lainnya seperti (yang paling sering dan terkenal) TOEFL iBT dan IELTS. Alasannya mungkin karena tes yang dilakukan pada TOEFL iBT dan IELTS itu menilai semua kemampuan (yang tadi sudah saya sebutkan yaitu LRWS) . Walaupun begitu, masih terdapat beberapa universitas ataupun beasiswa yang masih boleh menggunakan TOEFL PBT/ITP, asal kita pintar – pintar saja dalam mencarinya (dan tentunya skor yang ‘cukup’ dan baik), selain itu perusahaan – perusahaan juga masih banyak yang ‘hanya’ membutuhkan TOEFL ITP/PBT sebagi syarat agar bisa daftar di perusahaan tersebut. Jadi jangan berkecil hati. TOEFL PBT/ITP memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan tes kemampuan lainnya. Dibawah ini merupakan beberapa kelebihan dari TOEFL PBT/ITP.

Kelebihan TOEFL PBT/ITP Dibandingkan Tes Lainnya

Biaya Tesnya Lebih Murah (Paling Murah Dibandingkan Tes Lainnya)

Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa biaya tes TOEFL PBT/ITP jauh lebih murah. Biaya tes untuk TOEFL PBT sudah tidak ada lagi (atau sudah discontinued, dan katanya akan diganti dengan TOEFL PBT yang baru ). TOEFL ITP malah lebih murah lagi yaitu sekitar Rp. 450.000 – Rp.500.000 per sekali tesnya. Coba bandingkan dengan biaya tes lainnya seperti IBT sekitar $210 atau jika dirupiahkan sekitar Rp. 2.300.000 dan IELTS sekitar $270 atau jika di rupiahkan sekitar Rp. 3.000.000 per sekali tesnya.

Soal – Soal Tesnya Lebih Familiar (Bagi Orang Indonesia)

Ya, menurut saya soal – soal yang ada di TOEFL itu lebih familiar karena tipe – tipe soalnya hampir sama dengan soal – soal yang sering kita kerjakan ketika kita ujian di sekolah dulu. Saya menyadari akan hal itu dan sebenarnya pelajaran Bahasa inggris yang kita dapatkan sejak bangku Sekolah Dasar (SD) itu membantu kita lho dengan TOEFL. Pelajaran Bahasa inggris yang kita dapatkan mengajarkan kita semua bagian yang diujikan di TOEFL, dari Listening, Reading, Grammar Structure, Writing, hingga Speaking. Tak percaya? Coba saja buka buku Bahasa inggris lama kalian dan sandingkan dengan soal – soal TOEFL, pasti tipe – tipe soalnya sama atau hampir sama. Menyadari akan hal itu harusnya skor TOEFL kita tinggi bukan? Karena kita sudah belajar Bahasa inggris sejak dulu… Haha (Walaupun nyatanya tidak begitu)… Selain membuat kita lebih mudah dengan ‘familiar’nya soal – soal TOEFL, ini juga akan semakin mempermudah kita ketika kita latihan TOEFL karena sebenarnya kita hanya harus mengingat kembali apa yang sudah kita pelajari mengenai Bahasa inggris waktu sekolah dulu.

Tesnya Lebih Mudah Dibandingkan Tes Lainnya (Menurut Saya)

Alasan saya ini didukung dengan alasan sebelumnya, karena soal – soal TOEFL itu sebenarnya sudah familiar oleh kita karena hampir sama dengan soal – soal yang kita kerjakan ketika dulu kita dibangku sekolah, maka wajar jika TOEFL lebih mudah dibandingkan tes lainnya. Soal – soal TOEFL bagian Listening, Reading, dan Structure & Written Expression akan terasa lebih mudah untuk dikerjakan karena sudah familiar, selain itu dengan ditiadakannya Writing/Essay di TOEFL ITP dan tidak ada Speaking section di TOEFL PBT dan ITP tentunya membuat kita menjadi lebih mudah untuk dapat skor yang tinggi bukan? Dibandingkan dengan tes lain seperti TOEFL iBT dan IELTS yang memang benar – benar akan mengetes semua bagian yaitu LRWS.

(Saran sedikit dari saya, Latihan adalah hal yang paling penting. Kita harus terus latihan, latihan dan latihan agar kita familiar dengan soal TOEFL dan bisa dengan mudah menjawabnya dengan benar, apalagi bagian Structure & Written Expression, kita juga harus belajar tentang Grammar dan sering – sering latihan agar tidak lupa. Jika latihan kita konsisten, baik dan benar, maka pasti kita bisa mendapatkan skor TOEFL tinggi. Semoga…)

Beban yang Dibawa Ketika Tes Lebih Ringan

Saya mengatakan hal ini karena saya pernah mengalaminya, menurut saya karena TOEFL PBT/ITP ini lebih familiar oleh kita (temasuk saya), bagian yang di tes lebih sedikit ketimbang TOEFL iBT dan IELTS dengan tidak adanya tes untuk kemampuan Speaking dan Writing Essay (untuk TOEFL ITP),biaya TOEFL PBT dan ITP juga lebih murah, jadi kalau – kalau kita melakukan kesalahan atau skor kita dibawah standar (semoga saja tidak mengalaminya) maka setidaknya uang yang ‘hilang’ tidak terlalu banyak ketimbang gagal mendapatkan skor tinggi di TOEFL iBT dan IELTS. Semua alasan alasan – alasan tadi membuat kita bisa mengerjakan TOEFL PBT/ITP dengan nafas sedikit lega (namun tetap tidak boleh lengah)

TOEFL PBT/ITP Sebagai Persiapan Untuk TOEFL iBT atau IELTS
Saya pernah mendengar bahwa sebelum kita mengambil TOEFL iBT atau IELTS, lebih baik kita mengambil TOEFL PBT/ITP karena bisa membantu kita untuk mempersiapkan diri ketika mengambil TOEFL iBT dan IELTS selanjutnya. Menurut saya itu benar adanya, kenapa? Anggap saja TOEFL PBT/ITP itu sebagai analisis kemampuan apakah dasar – dasar kemampuan Bahasa inggris kita sudah baik? Misalnya, dengan adanya bagian Structure & Written Expression maka kita bisa melatih kemampuan Grammar Bahasa inggris kita dan bisa membantu kita di bagian Writing dan Speaking Section di TOEFL iBT dan IELTS. Ini tentu saja menguntungkan kita karena ketika kita sudah mengambil TOEFL PBT/ITP dan dapat skor yang tinggi, berarti kita sudah cukup baik dengan dasar – dasar kemampuan Bahasa inggris dan ketika tes iBT dan IELTS maka kemungkinan besar kita bisa dapat skor tinggi pun dapat terjadi (Ditambah dengan terus latihan Writing dan Speaking tentunya)

Jadi itulah sekilas mengenai TOEFL PBT/ITP, bagaimana menurut anda? apakah anda memiliki pandangan yang sama dengan saya? Atau justru berbeda? Silahkan tinggalkan pertanyaan kalian melalui kolom komentar yang ada dibawah. Nantikan artikel – artikel mengenai TOEFL lainnya hanya di Dee Nutrition’s Blog. Jika menurut anda artikel ini membantu dan bermanfaat, jangan lupa share artikel ini melalui social media anda. Terimakasih banyak.

Author of Dee Nutrition’s Blog
Destio D. Fahrizki
x
Share:

Sunday, February 19, 2017

Bagaimana Mendapatkan Skor TOEFL ITP Diatas 550 Pertama Kali




Jujur saya tidak pernah mengambil test TOEFL ITP sebelumnya, namun saya sudah 3 kali melakukan test TOEFL proficiencytest, skor nya yaitu (secara berurutan) 463 (pertama kali saat SMA) , 517 (ketika kuliah) dan 617 (Semester 6 Kuliah). Perasaan saya ketika melaksanakan TOEFL ITP waktu itu tentu saja deg – degan karena baru pertama kalinya mengikuti tes tersebut. Saya belum tahu medan tes nya. Saya mendaftarkan untuk ikut TOEFL ITP di Balai UPT Bahasa Universitas Lampung (Unila) pada hari Sabtu, 06 Januari 2018. Saya memutuskan untuk ambil di Lampung karena ketika itu saya sudah selesai dari kuliah saya (di Universitas Diponegoro/Undip, Semarang, Jawa Tengah), dan harus segera pulang karena yang saya segala berkas yang ingin saya urus sudah selesai semua. Mulanya saya sebenarnya ingin melaksanakan TOEFL ITP di bulan Desember 2017 di Semarang, namun karena di bulan tersebut ternyata tidak ada Lembaga yang melaksanakan TOEFL ITP, makanya saya memilih TOEFL ITP di Unila yang merupakan kampung halaman saya.

Saya sudah daftar TOEFL ITP dari akhir bulan  November 2017, dan sebenarnya di bulan Desember 2017 sudah bisa dilaksanakan TOEFL ITP di Unila karena kuotanya sudah memenuhi. Bagi kalian yang belum tahu, jadi untuk bisa menyelenggarakan TOEFL ITP, dibutuhkan kuota minimal yaitu 10 orang agar bisa melaksanakan tes nya. Ketika itu, di awal bulan Desember 2017, saya sudah dikabari bahwa kuota telah memadai dan akan dilaksanakan tes pada hari Sabtu, 09 Desember 2017, namun masalahnya saya tidak bisa ikut tes karena saya masih berada di Semarang (urusan saya belum selesai). Saya baru selesai mengurus berkas – berkas kelulusan saya di minggu kedua di bulan Desember 2017 yang mana adalah minggu dimana tes TOEFL ITP akan dilaksanakan. Jujur saya agak ‘galau’ karena saya bingung dan belum merasa matang. Ditambah lagi karena jadwal latihan saya yang acak – acakan dan tidak jelas, membuat saya semakin tidak yakin untuk bisa ikut tes di tanggal 09 Desember.

Akhirnya saya tidak ikut pada tanggal tersebut, dan harus menerima kenyataan dimana saya harus menunggu lagi agar kuota terpenuhi dan bisa dilaksanakan TOEFL ITP lagi di Unila. Ya, saya cukup maklum, dibandingkan dengan Kota Semarang atau Kota – kota besar lainnya, tentunya peminat TOEFL ITP masih sedikit di Lampung jadinya juga waktu untuk bisa memenuhi kuota agar bisa terpenuhi juga cukup lama. Kata CP dari balai Bahasa Unila, TOEFL ITP itu tidak tentu, kadang di satu bulan banyak yang daftar untuk ambil TOEFL ITP dan satu bulan bisa 2 kali melaksanakan TOEFL ITP, ada juga kejadian dimana sampai 3 bulan kuota baru tercukup (pada kuota minimal 10 orang lho). Dari situ saya agak was – was, karena saya takut kuota akan terpenuhi dalam waktu yang cukup lama dan saya melewatkan kesempatan untuk daftar beasiswa, namun ternyata kekhawatiran itu tidak terjadi. Saya ‘hanya’ harus menunggu 1 bulan untuk bisa melaksanakan TOEFL ITP lagi.

Satu bulan menunggu pelaksanaan tes, dan saya juga sudah kembali di rumah dan tidak mengurusi apa – apa lagi, maka saya sudah bisa fokus belajar untuk tes nya, namun ternyata saya masih tetap terlalu malas dan belum bisa disiplin dengan jadwal latihan yang sudah saya buat. Saya juga ternyata meremehkan dan santai – santai karena saya merasa yakin bisa dapat skor yang saya inginkan. Semua yang saya lakukan bukan tanpa alasan karena ketika saya latiha, saya selalu mendapatkan skor diatas 550, yaitu dengan rentang 580 – 617. Memikirkan kejadian itu sebenarnya saya agak menyesal karena saya tidak bisa mencapai target saya yaitu dapat skor 600. Saya mendapatkan skor 597, satu soal lagi benar dan saya bisa dapat skor 600. Menyakitkan bukan? Ya mungkin ini adalah pertanda sekaligus pengigat bagi saya dari Tuhan kalau saya tetap tidak boleh meremehkan sesuatu dan tetap serius agar tidak ‘terpeleset’ dikemudian hari.

Strategi saya saat latihan pada waktu itu adalah menyempurnakan bagian yang saya bagus disitu dan meningkatkan sedikit nilai dibagian yang saya tidak bagus. Saya sangat senang dengan Listening dan Reading, dan saya tidak suka dengan Grammar. Alasannya? Karena latihan Listening dan Reading tidak perlu membaca terlalu banyak aturan, rumus dan teori tentang Grammar/struktur Bahasa inggris. Selain itu saya juga sejak dulu sudah senang menonton tv, film, video dan mendengarkan lagu berbahasa inggris yang terus melatih kemampuan Listening saya. Untuk kemampuan Reading, sudah sejak kecil saya suka bermain Scrabble, membaca novel fantasi, Wikipedia, majalah, ebook, artikel/berita berbahasa inggris. Nah Structure & Written Expression adalah bagian yang paling tidak saya suka karena saya harus ‘buka’ dan ‘belajar’ Grammar/struktur Bahasa inggris lagi, DARI AWAL. Jujur ada perasaan malas ketika saya harus belajar teori, rumus dan aturan untuk Grammar, namun karena saya membutuhkan itu dan ingin nilai saya di Structure & Written Expression meningkat menjadi baik, maka mau tidak mau saya harus mempelajarinya dengan sedikit lebih ‘giat’ (walaupun pada akhirnya saya masih sedikit malas dan ngebut belajar di satu minggu sebelum pelaksanaan tes)

Satu minggu sebelum tes, saya mulai agak bersantai dan hanya fokus untuk belajar Grammar dan latihan soal Structure & Written Expression Section dan satu hari sebelum tes saya ‘malah’ bersantai – santai bermain games. Saya terlalu meremehkan tes nya, dan akhirnya malapetaka ketika tes pun datang. Ada beberapa masalah yang terjadi ketika tes berlangsung.

Dibawah ini adalah masalah – masalah besar yang saya hadapi ketika tes akibat dari saya meremehkan tes nya dan merasa sudah bisa dengan TOEFL ITP. Saya menuliskan 3 (tiga) besar masalah yang saya hadapi ketika tes.

Berlatih Mengisi Jawaban di Lembar Jawaban Komputer (LJK) TOEFL ITP
Ok. Masalah ini yang benar – benar mengganggu saya ketika saya berada di Listening Section. Saya sudah lama tidak mengisi jawaban menggunakan LJK. Kalian tahu kan? Untuk bisa menjawab jawaban soal kita harus melingkari pilihan yang menurut kita benar. Masalahnya karena saya sudah lama tidak melakukannya, saya lupa bagaimana lambatnya saya dalam melingkari jawaban. Saya itu orang yang perfeksionis dan ambisius serta khawatiran,bahkan untuk melingkari jawaban jadinya saya harus melingkarinya dengan ‘sempurna’ karena jika tidak saya akan khawatir kalau lingkaran jawabannya kurang hitam dan akhirnya jawaban saya tidak terbaca ketika di scan komputer.

Proses melingkari yang terlalu lama membuat saya menghabiskan waktu menjawab soal dan bahkan sampai ketinggalan dengan soal Listening yang diputar. Jadi waktu itu, saya bahkan pernah menghabiskan waktu jeda 12 detik saya untuk mencari jawaban dan melingkari jawaban di LJK dan membuat saya ketinggalan soal dan harus kerja ganda dimana saya tetap melingkari jawaban sambil mendengarkan Listening. Akibatnya? Bisa ditebak. Tentu saja ada beberapa soal listening yang terlewat dan akhirnya saya tidak begitu mengerti inti percakapan dari soal Listeningnya, sejak itu saya menyesal karena saya terlalu lama dalam membulatkan jawaban. Untuk kalian yang membaca ini dan ingin melaksanakan TOEFL ITP di masa depan nanti, saran saya adalah jangan malas latihan dan latihan lagi membulatkan jawaban di LJK agar bisa lebih cepat, karena jeda 12 detik itu cepat lho kalau kita banyak melakukan kesalahan dan akhrinya malah bisa meningkatkan presentase kita ketinggalan percakapan listeningnya dan (parahnya lagi) salah pilih jawaban. Untung bagi saya, nilai Listening saya masih cukup bagus yaitu dapat skor 63 atau dapat

Terlalu Santai Sampai Lupa Waktu Mengerjakan Berlalu Begitu Saja
Jadi ada satu kesalahan ketika saya latihan TOEFL, saya latihan tanpa membuat simulasi tes yang sebenarnya dimana ada batas waktu mengerjakan soal – soal per section. Akhirnya? Saya terlalu santai mengerjakan soal – soal di Structure & Written Expression, dan Reading Section. Section Structure & Written Expression diberikan waktu sekitar 25 menit untuk menjawab 40 soal pada section tersebut. 40 butir soal dalam waktu 25 menit berarti satu soal dapat 37.5 detik. 37.5 detik untuk membaca soal, membaca pilihan jawaban, memikirkan jawaban, memilih jawaban, dan melingkari jawaban di LJK. Disinilah kebodohan saya terjadi.
Saya benar – benar tidak pernah melakukan simulasi tes ketika latihan dulu, saya hanya mengerjakan soal – soal TOEFL dengan santainya setiap hari sampai hari-H tes. Hasilnya? Ketika saya baru mengerjakan 16 soal di section Structure & Written Expression, ternyata saya sudah menghabiskan waktu sekitar 12 menit lebih. Padahal jika dihitung, harusnya saya sudah berada di nomor 20 atau 21. Ketika saya melihat jam dan waktu menunjukkan tinggal 13 menit lagi, saya benar – benar kacau. Akhirnya saya mau tidak mau harus mempercepat diri saya untuk menjawab pertanyaan -pertanyaan di section Structure & Written Expression hingga selesai. Hasilnya? Section Structure & Written Expression saya mendapatkan nilai paling jelek yaitu 56. Saya benar – benar menyesal akan hal itu, saya terlalu bersantai – santai dalam menjawab soal dan akhirnya berimbas pada nilai akhir TOEFL saya (597 dimana satu soal lagi benar bisa dapat skor 600).     
Saya Mengantuk di Reading Section
Apa yang akan terjadi ketika anda mengantuk ketika ujian? Tentu saja kacau balau, karena anda menjadi tidak fokus dalam membaca pertanyaan dan menjawab soal. Akhirnya ya sama, semakin meningkatkan presentase menjawab jawaban salah pada soal yang kita baca. Mengantuk adalah hal yang wajar? Apalagi bagi saya yang suka begadang, maka mengantuk ketika ujianpun bisa terjadi, tetapi masalahnya saya itu sudah tidur cukup beberapa hari sebelum tes. Saya juga sudah minum kopi agar saya tidak mengantuk ketika tes, ternyata kopinya kurang ampuh dan saya masih mengantuk.

Mengantuk di bagian Reading Section adalah hal yang fatal karena kita harus membaca setiap passages yang diberikan, lalu membaca soal dan mencari jawabannya di passages yang diberikan. Terdapat 50 soal dengan 5 passages dan waktu yang diberikan hanya 55 menit. Menurut saya waktu yang diberikan itu cukup, hanya masalahnya karena saya mengantuk akhirnya saya jadi tidak fokus dan merasa tergesa – gesa dalam menjawab. Terkadang karena mengantuk juga membuat saya tidak fokus dalam mencari clue atau jawaban yang ada di passage tersebut. Sulit untuk memahami Bahasa inggris ketika sedang mengantuk berat. Ketik hasil TOEFL ITP saya keluar, ya reading saya tidak begitu hancur, saya mendapatkan skor 60 pada Reading Section. Tetapi tetap saja saya masih agak menyesal karena saya mengantuk ketika mengerjakan soal.

Terlalu banyak Minum dan Menahan Buang Air Kecil ketika Tes
Ini masalah lain yang saya hadapi ketika saya melaksanakan ujian TOEFL ITP. Sebenarnya tidak hanya ujian TOEFL juga, secara umum jika saya khawatir maka saya akan banyak minum sebelum ujian dimulai. Oh ia, kita tidak boleh membawa makanan dan minuman ketika pelaksanaan tes berlangsung, peserta tes juga tidak diperbolehkan keluar untuk buang air kecil. Karena hal ini, kita harus cukup minum dan sudah makan sebelum tes dimulai.

Masalah muncul ketika saya merasa cemas, saya akan mondar-mandir dan minum banyak air. Akibatnya? Saya mulai merasakan perasaan ingin buang air kecil waktu saya berada di Structure & Written Expression Section. Saya benar – benar menahan buang air kecil saya sampai ujian selesai. Hal ini membuat saya menjadi kurang fokus karena saya menahan buang air kecil (yang seharusnya memang tidak boleh ditahan dan harus segera dikeluarkan.)

Nah Bagaimana? Itu adalah cerita saya mengenai pengalaman saya dalam mengikuti TOEFL ITP. Apa yang saya pelajari dan saya petik dari pengalaman tersebut? Banyak, saya harus lebih serius dan sungguh – sungguh latihan IELTS (karena saya juga ingin mengambil IELTS di bulan April 2018), harus disiplin dengan jadwal latihan, tidak boleh meremehkan suatu tes walaupun kita yakin kita bisa mendapatkan skor yang tinggi atau baik, saya juga harus melatih kemampuan menjawab dan menulis jawaban di LJK agar tidak ketinggalan (apalagi di bagian Listening).


Ada pertanyaan? Silahkan kirimkan pertanyaan kalian melalui kolom komentar yang ada dibawah ini. Jika menurut kalian artikel ini bermanfaat, anda bisa share artikel ini di Social media anda. Sekian dan Terimakasih.
Share:

Thursday, February 16, 2017

Perjalanan Blogging Saya Belum Selesai

dee nutrition blogging


Sudah lebih dari  6 (enam) bulan sejak saya kembali memulai blogging lagi. Saya memutuskan menjadi Blogger untuk beberapa alasan dan target, yang mana saya mulai capai satu per satu hingga saat ini. Banyak hal yang melatarbelakangi saya menjadi Blogger lagi, namun ada beberapa alasan besar kenapa saya memutuskan untuk kembali menjaid penulis blog. Dibawah ini, adalah 3 (tiga) alasan utama kenapa saya memutuskan untuk menjadi seorang Blogger lagi.

SAYA INGIN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SAYA

Mungkin ini alasan paling kuat saya kenapa saya memutuskan untuk aktif blogging lagi. Saya ingin meningkatkan kemampuan menulis saya. Hal ini dilatarbelakangi oleh kesadaran saya akan kemampuan menulis saya ketika saya selesai kuliah dan merampungkan penelitian dan karya tulis ilmiah (skripsi) saya. Saya merasakan bahwa saya masih benar – benar bodoh dalam hal menulis. Apalagi dalam kemampuan menulis akademik, saya masih cukup payah dan kewalahan untuk bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah saya. Hasilnya? Ya Karya tulis ilmiah saya untuk tugas akhir kuliah saya agar bisa lulus selesai, namun menyisakan stress berat dan ‘sadar’ bahwa kemampuan menulis saya masih jauh dari kata sempurna.

Jika saya benar – benar ingin menggapai cita – cita saya menjadi seorang Dosen/Pengajar yang hebat di masa depan nanti, maka saya harus mengasah dan meningkatkan kemampuan menulis saya. Oleh karena itu saya memutuskan untuk aktif kembali menjadi seorang Blogger. Saya menjadi blogger lagi untuk terus melatih kemampuan menulis saya. Di blog ini, Dee Nutrition’s Blog, saya akan terus mengasah kemampuan menulis saya agar menjadi lebih baik lagi kedepannya.

SAYA INGIN MENGEMBANGKAN USAHA & BRAND SENDIRI
Ketika tahun pertama di semester kedua saya kuliah, saya menyadari sesuatu. Saya ingin memiliki usaha dan ‘brand’ saya sendiri. Mimpi yang besar? Tentu saja, mengembangkan dan melahirkan sebuah personal Brand itu memang tidak mudah. Banyak hal yang perlu saya persiapkan untuk bisa menciptakan brand saya sendiri. ketika saya sadar akan hal itu hal pertama yang saya lakukan adalah membuat Avatar dan Brand yang sesuai dengan bidang dan kemampuan saya. Beberapa bulan saya mempersiapkannya, akhirnya lahirlah brand Dee Nutrition, sebuah brand yang nama awalnya berasal dari  2 huruf depan nama asli saya. Tujuan awal? Tujuan awal saya adalah sedikit demi sedikit membuat basis brand saya. Pertama membuat nama brand yang unik dan cukup eye catching¸kedua membuat avatar brand agar orang – orang lebih tertarik, ketiga membuat blog/web dan social media untuk bisa memperkenalkan dan memperluas jangkauan brand saya.

Semua target sudah saya lakukan dan selesaikan di tahun kedua saya kuliah, namun karena kendala saya dalam mengatur waktu akhirnya, projek memperkenalkan brand saya ‘mandek’. Bagaimana tidak, tahun ketiga dan keempat adalah tahun – tahun yang (menurut saya) sangat sulit, Jam kuliah yang semakin meningkat, organisasi, kepanitiaan, tugas semakin meumpuk, studi lapangan, praktikum laboratorium serta laporannya, persiapan penelitian dan tugas akhir/skripsi. Semua itu membuat saya akhirnya harus ‘berhenti sejenak’ dalam mengembangkan brand Dee Nutrition.

SAYA INGIN SERIUS MENJADI BLOGGER DAN MEMILIKI PENGHASILAN

Ketika kita lulus kuliah, pasti ada hal selanjutnya yang harus kita lakukan bukan? Mendapatkan pekerjaan atau melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagai seorang Fresh Graduate pasti itu ada dipikirannya, apalagi orang – orang disekitar pasti akan menanyakan juga apa yang kita lakukan selanjutnya setelah lulus ini. Saya sendiri karena cita – cita saya adalah menjadi seorang Pengajar/Dosen saya sudah merencanakan untuk melanjutkan kuliah. Berarti saya tidak bekerja dan menganggur dong? Bisa dikatakan tidak, saya masih mengikuti beberapa pekerjaan ‘sementara’ yang saya lakukan, Saya memang tidak memiliki main job, namun saya sudah banyak melakukan part time job dari kuliah dulu.

Saya memutuskan untuk menjadi Blogger, selain dua alasan diatas adalah saya ingin bisa memonetisasi blog saya dan dapat menghasilkan uang dari blog yang saya miliki. Ketika dulu, saya sudah mengenal yang namanya Google AdSense, sebuah layanan iklan web yang dikelola Google. Jika kita (blog kita) diterima oleh AdSense, maka kita bisa mendapatkan pundi – pundi dari iklan yang kita sematkan di blog yang kita miliki (dan daftarkan tadi). Inilah alasan lain kenapa saya ingin aktif Blogger lagi, saya ingin menghasilkan uang dari blog saya dan menjadikan kegiatan menulis blog sebagai part time job saya selanjutnya, dan mungkin seterusnya.

PENCAPAIAN TARGET SELAMA 6 BULAN MENJADI BLOGGER

Ketika saya memutuskan untuk menjadi blogger, tentu saja ada target – target yang harus saya capai, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dibawah ini adalah target – target saya dalam Blogging

Posting Artikel Secara Konsisten Setiap Harinya

Untuk terus melatih kemampuan menulis saya sekaligus meningkatkan jumlah pengunjung harian blog saya, maka salah satu cara terbaik yaitu merilis artikel di blog setiap harinya. Hal ini akan membuat saya akan terus melatih kemampuan menulis saya setiap hari, bagaimana saya harus membuat sebuah artikel yang baik dalam waktu satu hari. Kualitas blog salah satunya ditentukan dari jumlah posting artikelyang ada di blog tersebut, semakin banyak maka semakin bagus. Tentunya kuantitas jumlah posting juga harus dibarengi dengan Kualitas artikel yang baik pula. Selama sekitar 3 bulan saya terus menulis artikel setiap harinya, membaca referensi – referensi supaya artikel yang saya buat tetap berkualitas.

Membuat Target Menulis Artikel dalam Sebulan

Ketika saya selesai dalam mempersiapkan dan menyelesaikan template blog saya, kemudian hal lain yang saya lakukan adalah mentargetkan berapa banyak artikel minimal yang harus saya buat dalam satu bulan. Saya mentargetkan minimal 20 artikel yang saya rilis selama 3 bulan (September – November). Hasilnya? 3 (Tiga) bulan tersebut saya berhasil membuat cukup banyak artikel dan melebihi target saya. Dikarenakan saya juga saat itu mentargetkan untuk bisa diterima Google Adsense, saya pun akhirnya berusaha untuk konsisten menulis artikel setiap hari dan mencapai target bulanan saya.

Memiliki Jadwal Blog yang Teratur

Sekarang ini, saya sudah mulai membuat jadwal teratur dan tema mingguan untuk blog saya. Saya memutuskan untuk merilis 5 artikel dalam seminggu, dengan sabtu dan minggu adalah hari libur untuk saya sekalian menyiapkan tema artikel untuk minggu depan. Hal ini lebih memudahkan saya karena dengan adanya tema mingguan, akan membuat saya fokus untuk mencari referensi dan membuat artikel dengan tema yang sama dan (mungkin) berkesinambungan. Ini tentunya lebih banyak menghemat waktu saya dalam membuat artikel karena pencarian/riset karena saya tak harus membaca banyak tema tulisan dalam satu minggu. Anda tidak percaya? Coba saja lakukan, maka anda akan merasakan manfaatnya ketika anda menulis blog. Hal lain yang harus diingat juga adalah jangan lupa untuk memasukkan hari ‘libur’ dalam menulis artikel. Adanya hari libur untuk membuat artikel akan ‘mengistirahatkan’ otak kita sehingga otak kita tidak jenuh dalam menulis.

Meningkatkan Kemampuan Menulis dengan terus Membuat Artikel

Mungkin ini yang mulai saya rasakan sekarang. Meningkatkan kemampuan menulis saya adalah factor utama kenapa saya aktif blogging lagi. Saat ini mungkin saya sudah bisa merasakan manfaat dari menulis dan membuat artikel blog saya. Dulu, ketika saya ingin membuat artikel, pasti banyak ‘mandek’ atau stuck karena satu dan lain hal. Biasanya yang membuat saya mandek adalah bingung dalam membuat awalan dan akhiran artikel, bingung dalam menentukan kosakata pada artikel, bingung membuat kalimat penyambung dari paragraph sebelum ke selanjutnya, terkadang sering OOT karena membuat banyak artikel dalam sehari dengan tema yang berbeda.
Sekarang, setelah 6 bulan saya mulai bisa merasakan bahwa kemampuan menulis saya mulai meingkat dan lebih baik dari sebelumnya. Sekarang untuk membuat artikel dengan jumlah kata diatas 500 kata tidaklah sulit jika dibandingkan dulu ketika awal – awal menulis. Ketika dulu saya memulai blogging, saya hanya mampu dalam membuat artikel dengan standar 300 kata per artikel. Berdasarkan blog – blog lain yang saya baca, jumlah kata tersebut terlalu kecil dan harus ditingkatkan lagi agar semakin menantang dan melatih kemampuan menulis saya. Kemudian sedikit demi sedikit saya mulai meningkatkan jumlah minimal kata dalam artikel yang saya buat. Saya kemudian mulai meningkatkan jumlah kata minimal dari 500, 600, 1000, 1200, 1500 dan 2000. Saat ini, rentang minimal saya dalam membuat artikel adalah sekitar 500 kata, namun saya bisa dengan mudah membuat artikel dengan jumlah diatas 500 – 1500, untuk artikel diatas 2000 kata biasanya jarang dan akan saya potong menjadi beberapa part artikel.

Kemampuan Manajerial Blog Saya Semakin Baik

Kemampuan manajemen blog saya juga menjadi lebih baik dan semakin memudahkan saya dalam menulis. Saya mulai teratur dan terjadwal dalam menulis artikel, dan sekarang saya mulai menerapkan peraturan satu tema per minggu untuk membuat fokus dan mudah dalam menulis artikel.

Memonetisasi Blog, dan Diterima oleh Google Adsense

Bisa menghasilkan uang dari kegiatan yang kita lakukan dan senangi adalah salahsatu ‘kebahagiaan yang haqiqi’. Bagaimana tidak? Kita melakukan sebuah pekerjaan/kegiatan yang memang kita suka dan ditambah bisa menghasilkan uang dari itu, tentu saja sangat menyenangkan dan itulah yang saat ini ingin saya capai. Ketika saya memutuskan untuk menjadi blogger lagi, saya pun akhirnya juga memutuskan untuk bisa diterima Google AdSense, sebuah layanan iklan dari Google yang intinya jika kita diterima maka kita bisa menayangkan iklan di blog kita dan kita bisa dibayar. Menjadi Blogger/penulis blog tidaklah mudah, jujur dibutuhkan semangat yang tinggi untuk tetap terus menulis artikel dan mem-posting­-nya di blog setiap harinya.

Jika menjadi blogger tidak mudah, tunggu sampai anda berusaha untuk diterima Google Adsense, jauh lebih sulit. Selama 6 bulan saya blogging, sudah 10 kali saya mendaftarkan blog saya agar diterima oleh Google Adsense. Hasilnya? Saya mengalami 9 kali tolakan, menyakitkan bukan? Tentu saja sakit, dan lelah, dan terkadang merasa putus asa karena terus ditolak, namun saya terus tetap berpegang teguh untuk terus meningkatkan kualitas blog saya agar dapat diterima Google Adsense. Akhirnya? saya di terima oleh Google Adsense pada minggu terakhir dibulan januari 2018, sebuah pencapaian yang saya tunggu tunggu sejak saya memulai menjadi penulis blog di pertengahan 2017. Akhirnya semua yang saya lakukan untuk dapat diterima oleh Google Adsense tidak sia – sia.

Also Read
Fakta Tentang Blog Saya Dee Nutrition’s Blog yang Diterima Google Adsense

PERJALANAN BLOGGING SAYA MASIH TERUS BERLANJUT


Setelah saya diterima oleh Google Adsense, secara resmi berarti saya bisa memonetisasi blog saya. Ini bukanlah sebuah akhir dari perjalanan saya dan saya akan terus meningkatkan blog saya agar blog saya semakin ramai dan menarik pengunjung untuk datang ke blog saya dan membaca tulisan – tulisan saya. Masih terdapat banyak tantangan yang harus saya lewati, masih banyak target yang harus saya capai. Saya harus tetap semangat dalam kegiatan Blogging dan meningkatkan kualitas artikel blog dan kemampuan menulis saya agar menjadi lebih baik lagi. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha dengan keras dan tidak menyerah. Doa, Semangat, Kerja Keras dan Kesungguhan adalah sesuatu yang harus kita pegang agar saya bisa sukses dalam berkarir menjadi seorang Blogger. Semoga saja, doakan saya.




Sekian untuk artikel kali ini, Jika ada komentar, sanggahan, kritik, ataupun saran, silahkan kirimkan melalui boks komentar yang ada dibawah. Jangan lupa subscribe melalui email dan like fans page kami. Jika artikel ini membantu, share artikel ini ke sosial media kalian dengan cara mengklik ikon social media yang ada dibawah untuk membantu blog ini Sekian dan Terimakasih


Author of Dee Nutrition's Blog

Destio D. Fahrizki
Share:

Labels