Kejadian obesitas secara global terus berkembang, Prevalensi obesitas yang terjadi di masyarakat terus meningkat di dunia, perkembangan zaman yang terus maju juga ikut merubah pola hidup dan pola makan seseorang. Semakin ke sini, untuk dapat terkena obesitas semakin mudah.
Namun sebenarnya apa itu obesitas ? Bagaimana obesitas dapat terjadi pada seseorang ? Saya akan mencoba menjelaskannya pada artikel kali ini.
Obesity is a medical condition in which excess body fat has accumulated to the extent that it may have a negative effect on health.
Obesitas adalah suatu masalah kesehatan dimana terjadi penumpukan jaringan lemak yang terakumulasi pada tubuh secara berlebihan yang berdampak negatif bagi kesehatan seseorang. Penumpukan jaringan lemak berasal dari jumlah energi yang berlebih yang masuk ke tubuh dan tidak digunakan, lalu oleh tubuh disimpan dalam bentuk timbunan jaringan lemak. Kelebihan asupan energi disebut dengan keseimbangan energi positif, dimana energi yang masuk atau diasup oleh seseorang lebih besar dibandingkan energi yang keluar atau yang digunakan oleh orang tsb. Ketika kelebihan energi terjadi, otak kemudian memerintahkan tubuh untuk menyimpan energi yang berlebihan tadi dan disimpan dalam bentuk jaringan lemak yang menyebar di sebagian besar tubuh seseorang.
Secara umum terdapat dua faktor yang menyebabkan obesitas yaitu faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal seperti genetik atau penyakit bawaan yang memang sulit untuk diubah, lain halnya dengan faktor eksternal seperti pola hidup, lingkungan, pola makan, aktivitas fisik yang dapat diubah dan penelitian – penelitian saat ini sedang
Secara garis besar terdapat beberapa perilaku yang dapat meningkatkan seseorang untuk terkena obesitas yaitu konsumsi asupan energi atau makanan tinggi energi yang berlebihan dan aktivitas fisik dan olahraga yang sangat rendah. Kedua faktor tersebut punya peranan yang menentukan untuk seseorang dapat terkena obesitas atau tidak.
Konsumsi asupan energi atau makanan tinggi energi yang berlebihan dan aktivitas fisik dan olahraga yang sangat rendah
Konsumsi asupan energi atau makanan tinggi energi biasanya berasal dari makanan cepat saji yang menawarkan kandungan energi, lemak dan garam yang tinggi namun rendah di zat gizi lainnya. jika konsumsi makanan tinggi energi secara berlebihan dapat mengakibatkan keseimbangan energi positif dan menyebabkan penimbunan jaringan lemak pada tubuh sehingga seseorang dapat terkena obesitas. Selain asupan makanan, aktivitas fisik punya peranan penting dalam menjaga keseimbangan energi dalam tubuh, untuk mencegah terjadinya keseimbangan energi positif, seseorang haruslah mengatur aktivitas fisiknya, direkomendasikan untuk seseorang berolahraga setiap hari minimal 60 menit.
Pencegahan obesitas sejak dini dengan mengatur pola makan dan meningkatkan serta menjaga aktivitas fisik seseorang dapat membantu untuk mencegah terjadinya obesitas. Penanaman perilaku yang dapat mencegah dan menjaga dari terjadinya obesitas pada seseorang diperlukan agar obesitas tidak terjadi dan tidak dapat menimbulkan masalah kesehatan dikemudian hari
0 Comments:
Post a Comment