All Posts - Dee Nutrition

Monday, September 25, 2017

Stunting pada Anak - Anak


Masa anak - anak merupakan salah satu fase penting dalam fase pertumbuhan dan perkembangan seseorang, karena pada fase ini kebutuhan asupan makanan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia balita. Kurangnya asupan makanan dan gizi yang cukup pada anak berdampak pada meingkatnya risiko terkena masalah kesehatan dan gizi, salah satunya adalah Stunting1.

“Stunting atau pendek merupakan salah satu masalah gizi yang banyak ditemukan pada anak – anak terutama di negara – negara salah satunya adalah Indonesia”

Stunting atau pendek merupakan salah satu masalah gizi yang banyak ditemukan pada anak – anak. Terutama di negara – negara berkembang seperti Indonesia, kejadian Stunting memiliki tingkat prevalensi yang masih terbilang tinggi. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 melaporkan prevalensi Stunting untuk anak usia 5-12 tahun mencapai 30,7% yang terdiri atas 18,4% pendek dan 12,3% sangat pendek.3 Walaupun angka ini merupakan penurunan dari data sebelumnya di tahun 2010 (35,7%), jumlah kejadiannya masih cukup tinggi sehingga tergolong sebagai masalah kesehatan yang berat menurut WHO1,2.

Seorang anak bisa dikatakan Stunting atau pendek apabila hasil pengukuran tinggi badannya lebih rendah dibandingkan standar tinggi badan untuk seusianya dengan jenis kelamin sama (TB/U). Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung dalam jangka waktu lama. Standar yang digunakan adalah dari nilai median referensi internasional WHO 2007 yaitu z-score kurang dari -2 dari standar deviasi telah teridentifikasi sebagai Stunting. Indicator ini menunjukkan masalah gizi yang kronis sebagai akibat dari keadaan atau kegiatan yang berlangsung lama seperti kekurangan asupan dalam jangka waktu lama, infeksi yang terus menerus atau perilaku hidup tidak sehat1,3.

Tabel Kategori Stunting berdasarkan WHO 2007
KeteranganKategori
Z Score < -3 SDSevere Stunting (Sangat Pendek)
3 SD ≤ Z Score < -2 SDPendek
Z Score > -2 SDNormal

Stunting adalah akibat dari asupan dan konsumsi asupan makanan dan gizi yang kurang kuantitas dan kualitasnya dalam jangka waktu yang lama, ditambah dengan factor lain seperti lingkungan, penyakit infeksi atau pengaruh social budaya. Peran orangtua dalam mencukupi asupan makanan dan zat gizi yang mencukupi sangatlah penting, pada usia 0 – 5 tahun, karena pada masa ini anak – anak masih mempunyai ketergantungan terhadap bantuan orangtua dan pengawasan orangtua sangatlah diperlukan1.

Pentingnya peran orangtua dalam menckupi asupan gizi dan makanan anak serta menjaganya dari terkena masalah kesehatan membuat orangtua harus memiliki pengetahuan terhadap gizi yang baik sehingga anak – anaknya akan diberikan4. Untuk mencukupi kebutuhan gizi anak, orang tua harus tahu tentang kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhannya. Pengetahuan gizi yang baik diperlukan oleh orang tua untuk dapat menjaga status gizi anak dan terhindar dari kekurangan gizi5.

Daftar Pustaka
1. Amrullah MF, Gz S. Stunting dan anak usia dini. 2013;4–6.
2. Kementerian Kesehatan RI. RISKESDAS 2013. Jakarta; 2013.
3. Kusuma KE. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 2-3 Tahun ( Studi di Kecamatan Semarang Timur ). 2013;
4. Rahayu A, Yulidasari F, Khairiyati L, Rahman F. THE RISK FACTOR OF MOTHER ’ S NUTRITION KNOWLEDGE LEVEL RELATED TO STUNTING IN PUBLIC HEALTH CENTER REGION CEMPAKA , BANJARBARU CITY. 2016;14:6999–7008.
5. Munawaroh L. “HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN GIZI IBU, POLA MAKAN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI II KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2006.” 2006;










Share:

Sunday, September 24, 2017

Pentingnya Pengetahuan Gizi Bagi Seseorang


Menurut Bloom dan Skinnder, pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk mengungkapkan kembali apa yang diketahuinya dalam bentuk bukti jawaban baik lisan, atau tulisan yang merupakan stimulasi dari pertanyaan. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket kuesioner yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden sebelum dan sesudah intervensi dilakukan1.

Pengetahuan adalah satu dari tiga komponen yang mempengaruhi perilaku seseorang, dengan adanya pengetahuan manusia dapat memecahkan setiap persoalan yang ada sepanjang kehdupan mansia dalam pencapaian tujuan hidup yaitu kebahagiaan, keadaan makmur, tenteram, damai, dan sejahrera baik dalam taraf individual maupun taraf sosial2. Pengetahuan juga dapat membantu seseorang mempertahankan dan mengembangkan hidup mereka. Menurut Suhardjo, pengetahuan mempunyai hubungan dengan masalah kesehatan dan status gizi. Seseorang yang mempunyai pengetahuan kesehatan dan gizi yang baik dapat mengetahui berbagai macam gangguan kesehatan yang mungkin terjadi pada dirinya serta dapat mencari pemecahan untuk terhindar dari gangguan kesehatan tersebut3,4.

Gizi punya peranan yang sangat berarti pada proses pertumbuhan yang baik dan optimal pada seseorang. Status gizi seseorang mempunyai peranan penting dalam menjaga kesehatan seseorang, dan untuk menjaga status gizi seseorang diperlukan pengetahuan gizi yang baik. Menurut Suhardjo, pengetahuan gizi merupakan pemahaman seseorang tentang ilmu gizi, zat gizi, serta interaksi antara zat gizi terhadap status gizi dan kesehatan3,4. Pengetahuan gizi memberikan bekal kepada seseorang tentang bagaimana memilih makanan yang sehat dan mengerti tentang hubungan erat antara makanan dengan gizi dan kesehatan5.

“Pengetahuan gizi amatlah penting untuk dimiliki dan diterapkan oleh semua orang dalam kesehariannya”

Pengetahuan gizi amatlah penting untuk dimiliki dan diterapkan oleh semua orang dalam kesehariannya. Terdapat beberapa hal yang membuat pengetahuan gizi penting, yaitu a) konsumsi zat gizi yang cukup mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan seseorang, b) setiap orang hanya akan merasa cukup jika makanan yang dikonsumsi mampu memberikan zat gizi yang dibutuhkan untuk pemeliharaan, pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, dan c) pengetahuan gizi dapat membantu untuk membuat orang belajar untuk menjadi sejahtera dengan melalui pemilihan dan pengonsumsian makanan yang lebih baik. 4,6

Daftar Pustaka
1. Shiyko M, Hallinan S, Seif El-Nasr M, Subramanian S, Castaneda-Sceppa C. Effects of Playing a Serious Computer Game on Body Mass Index and Nutrition Knowledge in Women. JMIR Serious Games [Internet]. 2016;4(1):e8. Available from: http://games.jmir.org/2016/1/e8/
2. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. 1st Editio. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2010.
3. S. L, C. D. Usia Menarche, Konsumsi Pangan dan Status Gizi Anak Perempuan Sekolah Dasar di Bogor. Jurnal IPB. 2007;
4. Suhardjo. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara; 1996.
5. Esi Emilia. Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi Pada Remaja Dan Implikasinya Pada Sosialisasi Perilaku Hidup Sehat. Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. 2009;1(1).
6. Arimurti DI. Pengaruh Pemberian Komik Pendidikan Gizi Seimbang Terhadap Pengetahuan Gizi Siswa Kelas V Sdn Sukasari 4 Kota Tangerang Tahun 2012. FKM UI. 2012;









Share:

Saturday, September 23, 2017

Permasalahan Obesitas Pada Remaja



Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian dunia dimana prevalensinya terus mengalami peningkatan1. Diestimasikan terdapat 1.9 juta orang dewasa yang mengalami overweight dan sekitar 600 ribu diantaranya terkena obesitas di seluruh dunia2. Di Indonesia sendiri, berdasarkan RISKESDAS 2013, terdapat 13,5 % penduduk dewasa yang terkena overweight dan 15.4 % terkena obesitas3. Penelitian terkait obesitas sudah banyak dilakukan dan salah satu fokusnya adalah tentang pencegahan obesitas melalui pola makan dan gaya hidup sejak masa anak – anak dan remaja.

Obesitas pada remaja merupakan masalah kesehatan serius yang penting dan perlu diperhatikan1. Remaja yang mengalami obesitas 80% diantaranya dikemudian hari akan menjadi dewasa obesitas karena kelebihan berat badan ketika masa remaja biasanya akan terbawa hingga dewasa4,5. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak – anak menjadi dewasa dimana mereka berusaha mencari jati dirinya dan berusaha lebih mandiri dari orang tua dan bertanggung jawab terhadap perilakunya, seperti perilaku makan dan aktivitas fisik serta olahraga. Hal ini mengakibatkan adanya perubahan dan penetapan pola makan pada seorang remaja dan akan terbawa hingga ia dewasa5,6. Beberapa tahun terakhir terdapat peningkatan prevalensi overweight dan obesitas pada masa anak – anak dan remaja yang dikaitkan dengan adanya pola makan yang salah, penurunan aktivitas fisik dan olahraga serta adanya konsumsi makanan tinggi kalori7. Konsumsi makanan yang salah dan berlebihan, ditambah pola hidup sedenter dan aktivitas fisik yang rendah mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan energi dan dapat menyebabkan adanya penimbunan lemak serta terjadinya obesitas. Perlunya adanya perubahan pola makan dan aktivias fisik sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya obesitas pada remaja dan dewasa obesitas dikemudian hari7.

Pengetahuan gizi sangat dibutuhkan untuk seseorang dan merupakan faktor penting dalam mengubah perilaku dan mendapatkan pola hidup sehat8. Pengetahuan gizi memberikan ilmu tentang pemilihan dan konsumsi bahan makanan yang baik untuk menjaga dan atau memperbaiki status gizi seseorang. Status gizi yang baik dan optimal akan terjadi jika pengonsumsian makanan baik dan mencukupi kebutuhan gizi seseorang per harinya dan tidak berlebihan. Kurangnya pengetahuan dapat menyebabkan ketidaktahuan tentang konsumsi makanan, jeleknya kualitas pola makan dan dapat memberikan gangguan pada status gizi seseorang9. Intervensi pengetahuan dan perubahan sikap dan perilaku terkait gizi dan aktivitas fisik diperlukan sebagai strategi untuk menurunkan kejadian obesitas dan mencegah terjadinya kelebihan berat badan di masa mendatang.

           

Daftar Pustaka :

1.        WHO Technical Report. Obesity : Preventing and Managing The Global Epidemic. Geneva; 2000.
2.        World Health Organization. Obesity Global Report [Internet]. 2014 [cited 2016 Nov 23]. Available from: http://who.int/nutrition/topics/obesity/en/
3.        Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta; 2013.
4.        Alberga AS, Sigal RJ, Goldfield GS, Prud’homme D, Kenny GP. Overweight and obese teenagers : Why is adolescence a critical period ? International Journal of Environmental Research and Public Health. 2015;12.
5.        Hochberg Z. Development plasticity in Child Growth and Maturation. Front Endrocrinal. 2011;2.
6.        Choi E-S, Shin N-R, Jung E-I, Park H-R, Lee H-M, Song K-H. A study on nutrition knowledge and dietary behavior of elementary school children in Seoul. Nutrition research and practice. 2008;2(4):308–16.
7.        Al-Hazzaa HM, Abahussain NA, Al-Sobayel HI, Qahwaji DM, Musaiger AO. Lifestyle factors associated with overweight and obesity among Saudi adolescents. BMC public health. 2012;12(1):354.
8.        Rustad C, Smith C. Nutrition Knowledge and Associated Behavior Changes in a Holistic , Short-term Nutrition Education Intervention with Low-income Women. Journal of Nutrition Education and Behavior. 2013;45(6):490–8.
9.        Esi Emilia. Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi Pada Remaja Dan Implikasinya Pada Sosialisasi Perilaku Hidup Sehat. Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. 2009;1(1).


Share:

Saturday, August 19, 2017

Pentingnya Membaca Label Informasi Gizi pada Produk Makanan

Label informasi gizi merupakan daftar kandungan zat gizi yang terkandung dalam sebuah produk pangan
Seberapa sering anda membaca label informasi gizi/nutrition facts pada sebuah produk makanan ? Mungkin banyak dari kalian yang melewatkannya begitu saja ketika anda ke sebuah market/supermarket ketika membeli produk makanan dan minuman. Seperti namanya, Label informasi gizi pada produk – produk tersebut memberikan informasi terkait gizi dan produk yang ka
lian konsumsi.

Label informasi gizi merupakan daftar kandungan zat gizi yang terkandung dalam sebuah produk pangan, biasanya (dan harusnya) label informasi nilai gizi wajib dicantumkan oleh produsen dikemasan makanan dan minuman ketika akan dipasarkan dan dijual ke konsumen (biasanya tiap negara punya aturan tersendiri, namun pencantuman label merupakan suatu keharusan). Dibawah ini merupakan beberapa hal mengapa label informasi gizi sangatlah penting dan wajib untuk dibaca sebelum anda membeli suatu produk makanan atau minuman, yaitu 

1. Memberitahukan Kandungan Nilai Energi dan Zat Gizi Makro Produk Makanan dan Minuman
Ini adalah hal yang cukup penting, label informasi gizi memberikan kandungan nilai gizi pada produk makanan atau minuman yang kalian beli. Dalam sebuah produk yang dijual seharunya kandungan nilai gizi produk harus disertakan untuk mengetahui berbagai macam kandungan energi dan zat gizi pada produk tersebut. Bagi seseorang, membaca label kandungan nilai gizi sangat penting karena berhubungan dengan pengaturan diet dan konsumsi energi. Misal anda ingin membeli sebuah snack namun dengan kandungan energi yang rendah atau sedang. Label produk akan memberitahukan anda seberapa besar kandungan energi per produk serta kandungan makro (karbohidrat, protein, dan lemak) di dalamnya.

2. Memberitahukan Zat Gizi Mikro Produk Makanan dan Minuman
Selain energi dan zat gizi makro, zat gizi mikro juga tak lupa dimasukkan dalam label informasi gizi. Zat gizi mikro terdiri dari vitamin dan mineral dan vitamin-like compound, walaupun dibutuhkan dalam jumlah yang tak sebesar zat gizi makro, namun zat gizi mikro memiliki peran penting dalam menjaga metabolisme tubuh juga lho… Terdapat zat gizi mikro juga yang penting dan terkait suatu penyakit, contohnya seperti penulis yang mempunyai masalah tekanan darah, perlu memperhatikan kandungan natrium dan kalium yang terdapat pada produk yang dibeli.

3. Menampilkan Angka Kecukupan Gizi
Label informasi gizi juga memberikan keterangan angka kecukupan gizi yang kalian dapatkan ketika kalian mengonsumsi produk pangan yang kalian beli, dengan begitu kalian akan tahu sudah seberapa besar asupan makanan yang kalian konsumsi dari produk tersebut.

4. Pembanding Produk Satu dengan Produk Lainnya
Ya dengan membaca label informasi gizi kita dapat membandingkan nilai gizi pada satu produk dengan produk lainnya. penulis juga sering membandingkan satu produk yang sama namun berasal dari brand yang berbeda dan tentunya dengan harga yang berbeda, terkadang produk pangan yang mahal belum tentu zat gizinya lebih baik dibanding yang lebih murah lho... Coba perhatikan dengan seksama nanti ketika kalian akan membeli produk makanan.

Bagaimana ? Sudah paham kan betapa pentingnya label informasi gizi pada sebuah produk makanan dan minuman ? Berbagai macam manfaat dan keuntungan serta keamanan dapat anda dapatkan ketika anda membaca label informasi gizi pada sebuah produk yang dijual. Usahakan mulai sekarang untuk membaca Label informasi gizi pada produk makanan atau minuman yang akan dikonsumsi sebelum dibeli. Sekian untuk postingan kali ini, tunggu artikel - artikel selanjutnya hanya di Dee Nutritions. Terimakasih...
Share:

Sunday, July 23, 2017

Apa yang Saya Nantikan di SDCC 2017


Akhirnya bertemu lagi dengan San Diego Comic-Con (SDCC) pada tahun 2017. Seperti judulnya SDCC merupakan suatu event yang mempunyai hubungan dengan komik (as far as I know), berbagai macam publisher komik, mainan, film, tv berlomba - lomba untuk menampilkan karya mereka di ajang SDCC tahun 2017. SDCC bisa dikatakan seperti event fan service yang utamanya berhubungan dengan komik dan publisher komik itu sendiri. Tahun ini SDCC dilaksanakan pada tanggal 20 Juli - 23 Juli 2017 (21 Juli - 24 Juli Juli jika di Indonesia). Oh ia, SDCC 2017 juga merupakan ajang bagi orang - orang untuk menampilkan Cosplay terbaik mereka.

Penulis merupakan seseorang yang mempunyai hobi membaca komik, Penulis sangat menyukai komik dari publisher DC. Alasan pertama kenapa saya sangat menyukai DC adalah karena superhero pertama yang saya tahu dan sukai adalah Batman, dari situlah saya kemudian menyukai Superman, menonton kartun Justice League, Batman dan Superman ketika masih kecil dulu, oleh karena itu saya sangat menyukai DC dan mengoleksi Komik, Film Animasi dan Tv Serial dari DC.  Walaupun begitu saya juga tidak bias dan membenci Marvel (Haha) karena saya juga mengoleksi beberapa komik dan Film (I really like Marvel Cinematic Universe though) dari Marvel.

Ajang SDCC 2017 akan membawa banyak sekali kejutan, khususnya saya menunggu -nunggu tentang Trailer dari Film ataupun TV series Live Action dari DC dan Marvel yang akan di tayangkan tahun 2017 dan 2018, film yang saya tunggu adalah Justice League, Thor : Ragnarok, Avengers : Infinity War, Black Phanter, Aquaman dan beberapa proyek film lainnya, sedangkan dari TV seriesnya saya sangat menunggu The Flash, Arrow, Legends of Tomorrow, Supergirl, The Defenders, beberapa proyek Crossover Tv series dari DC dan Marvel. 

Saya juga menunggu proyek terbaru dari DCAU (DC Animated Universe), dibandingkan dengan Marvel adaptasi komik DC menjadi film atau tv animasi lebih baik dan banyak ketimbang Marvel dan saya menunggu - nunggu projek baru dari Film atau animasi DC di tahun 2017 - 2018. Selain yang berhubungan dengan DC dan Marvel, terdapat beberapa pengumuman terkait projek baik film dan tv series yang juga saya tunggu seperti The Librarians, Stranger Things, dsb. Komiknya sendiri saya sangat menunggu pengumuman dari DC tentang Event terbaru seputar Batman-Centric yaitu Dark Days, dan beberapa pengumuman menarik lainnya


Sembari menunggu hingga event SDCC 2017 selesai, silahkan tonton beberapa trailer dari projek DC dan Marvel.






Share:

Sunday, June 18, 2017

Apa Itu Antioksidan Pada Makanan ?



Sebagian dari anda mungkin pernah mendengar yang namanya Antioksidan di berbagai macam media dan pengaruh atau manfaatnya bagi kesehatan. Namun sebenarnya apa itu antioksidan dan kenapa antioksidan penting bagi tubuh ? Pada artikel kali ini akan dibahas tentang antioksidan.
An antioxidant is a molecule that inhibits the oxidation of other molecules.
Antioksidan meripakan suatu molekul yang mempunyai fungsi dalam menghambat proses oksidasi dari suati molekul. Proses oksidasi sendiri merupakan reaksi kimia dalam tubuh yang hasil prosesnya adalah zat radikal bebas, yang dapat merusak sel – sel tubuh. Kenapa antioksidan penting ? Karena dengan adanya antioksidan sel – sel dapat terjaga dari kerusakan, meningkatnya zat radikal bebas dalam tubuh dapat membahayakan kesehatan seseorang. Zaman sekarang ini sangat mudah untuk bisa mengonsumsi makanan yang tinggi kadar kandungan radikal bebas. konsumsi antioksidan dari sumber makanan sangat dibutuhkan oleh tubuh kita agar dapat menjaga seseorang dari radikal bebas yang berlebihan.

Sebenarnya antioksidan alami yang diproduksi dalam tubuh, namun itu saja tidak cukup, dibutuhkan jenis – jenis antioksidan yang berasala dari sumber makanan. Contoh dari antioksidan sendiri adalah Vitamin C (Asam Askorbat), Vitamin E, dan Vitamin A yang dimana dapat dipenuhi dengan konsumsi makanan atau minuman yang tinggi kandungan vitamin – vitamin tersebut. Buah dan sayur merupakan jenis makanan yang merupakan sumber vitamin dan mineral. Konsumsi buah dan sayur yang direkomendasikan untuk seseorang setiap harinya adalah 2 – 3 jenis buah dan 3 – 4 jenis sayur. Konsumsi buah dan sayur yang cukup dapat mencukupi kebutuhan vitamin – vitamin yang mempunyai fungsi sebagai antioksidan yang membuat tubuh dapat terjaga dari pengaruh radikal bebas yang berlebihan.

Oleh karena itu cukupi kebutuhan vitamin – vitamin antioksidanmu dengan konsumsi buah dan sayur secara rutin dan hidup lebih sehat.
Share:

Friday, June 16, 2017

Apa itu Obesitas & Kenapa Obesitas Dapat Terjadi ?



Kejadian obesitas secara global terus berkembang, Prevalensi obesitas yang terjadi di masyarakat terus meningkat di dunia, perkembangan zaman yang terus maju juga ikut merubah pola hidup dan pola makan seseorang. Semakin ke sini, untuk dapat terkena obesitas semakin mudah.
Namun sebenarnya apa itu obesitas ? Bagaimana obesitas dapat terjadi pada seseorang ? Saya akan mencoba menjelaskannya pada artikel kali ini.
Obesity is a medical condition in which excess body fat has accumulated to the extent that it may have a negative effect on health.
Obesitas adalah suatu masalah kesehatan dimana terjadi penumpukan jaringan lemak yang terakumulasi pada tubuh secara berlebihan yang berdampak negatif bagi kesehatan seseorang.  Penumpukan jaringan lemak berasal dari jumlah energi yang berlebih yang masuk ke tubuh dan tidak digunakan, lalu oleh tubuh disimpan dalam bentuk timbunan jaringan lemak. Kelebihan asupan energi disebut dengan keseimbangan energi positif, dimana energi yang masuk atau diasup oleh seseorang lebih besar dibandingkan energi yang keluar atau yang digunakan oleh orang tsb. Ketika kelebihan energi terjadi, otak kemudian memerintahkan tubuh untuk menyimpan energi yang berlebihan tadi dan disimpan dalam bentuk jaringan lemak yang menyebar di sebagian besar tubuh seseorang.

Secara umum terdapat dua faktor yang menyebabkan obesitas yaitu faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal seperti genetik atau penyakit bawaan yang memang sulit untuk diubah, lain halnya dengan faktor eksternal seperti pola hidup, lingkungan, pola makan, aktivitas fisik yang dapat diubah dan penelitian – penelitian saat ini sedang

Secara garis besar terdapat beberapa perilaku yang dapat meningkatkan seseorang untuk terkena obesitas yaitu konsumsi asupan energi atau makanan tinggi energi yang berlebihan dan aktivitas fisik dan olahraga yang sangat rendah. Kedua faktor tersebut punya peranan yang menentukan untuk seseorang dapat terkena obesitas atau tidak.
Konsumsi asupan energi atau makanan tinggi energi yang berlebihan dan aktivitas fisik dan olahraga yang sangat rendah
Konsumsi asupan energi atau makanan tinggi energi biasanya berasal dari makanan cepat saji yang menawarkan kandungan energi, lemak dan garam yang tinggi namun rendah di zat gizi lainnya. jika konsumsi makanan tinggi energi secara berlebihan dapat mengakibatkan keseimbangan energi positif dan menyebabkan penimbunan jaringan lemak pada tubuh sehingga seseorang dapat terkena obesitas. Selain asupan makanan, aktivitas fisik punya peranan penting dalam menjaga keseimbangan energi dalam tubuh, untuk mencegah terjadinya keseimbangan energi positif, seseorang haruslah mengatur aktivitas fisiknya, direkomendasikan untuk seseorang berolahraga setiap hari minimal 60 menit.

Pencegahan obesitas sejak dini dengan mengatur pola makan dan meningkatkan serta menjaga aktivitas fisik seseorang dapat membantu untuk mencegah terjadinya obesitas. Penanaman perilaku yang dapat mencegah dan menjaga dari terjadinya obesitas pada seseorang diperlukan agar obesitas tidak terjadi dan tidak dapat menimbulkan masalah kesehatan dikemudian hari
Share:

Labels