Malas adalah Sumber Masalah
Malas mungkin adalah satu kata yang sangat pantas dalam menggambarkan diri saya saat ini. Saya benar – benar malas dan membuat banyak hal yang harusnya saya lakukan menjadi terbengkalai, salah satunya adalah blog saya. Sudah beberapa minggu ini saya kehilangan semangat saya untuk menulis. Saya terus menunggu sampai saya bisa semangat lagi dan tidak ‘ogah-ogahan’ dalam menulis. Lagipula saya juga harus terus membuat blog saya terus aktif agar postingan artikel di blog saya semakin bertambah dan (semoga) saya bisa diterima sebagai publisher Google Adsense.
Beberapa minggu ini saya sedang disibukkan dengan kegiatan untuk mempersiapkan diri saya dalam ujian TOEFL dan IELTS untuk keperluan studi lanjut saya pada jenjang S2 atau Master. Ya, saya telah menentukan target saya untuk bisa mendapatkan beasiswa dan bisa berkuliah di luar negeri. Bisa hidup dan berkuliah di luar negeri adalah salah satu cita – cita atau keinginan saya sejak dulu, dan setelah saya menyelesaikan jenjang S1 saya, saya benar – benar ingin mewujudkannya. Dikarenakan tanggal test TOEFL dan IELTS yang semakin dekat, tentu saja akhirnya membuat kegiatan menulis dan projek saya yang lain saya tunda.
Saya masih belum bisa membagi waktu saya dengan latihan TOEFL/IELTS, Essay, blog dan projek komik strip saya karena beberapa alasan, salah satunya adalah manajemen waktu. Jujur, saya masih belum bisa ‘disiplin’ dalam rencana harian saya setiap hari. Sebenarnya saya telah membuat jadwal waktu kegiatan apa – apa saja yang harus saya lakukan setiap hari, namun lagi-lagi, factor kemalasan membuat saya masih belum bisa benar – benar 100% sukses mentaati jadwal kegiatan saya. Saat ini saya terus berlatih untuk bisa mentaati jadwal yang sudah saya buat, karena pada akhirnya jadwal tersebut membantu saya dalam menyusun kegiatan – kegiatan apa saja yang harus saya lakukan setiap hari dan mempermudah saya. Doakan Saya Semoga Saya bisa melakukannya
Saya masih belum bisa berkomitmen penuh dengan apa yang sudah saya buat. Saya masih memiliki masalah dalam memecahkan hal tersebut, bagaimana cara saya untuk bisa semangat dan serius untuk menjalani apa yang telah saya buat. Bukankah pada akhirnya semua ini untuk mencapai cita – cita saya? Bukankan semua ini untuk kebaikan saya sendiri? namun kenapa saya masih malas dan memiliki masalah untuk melakukan hal – hal yang baik untuk saya? Apakah saya kurang tekad? Mungkin saya kurang tekad.
Sejak dulu mungkin tekad adalah salah satu hal yang belum bisa saya lakukan sejak dulu. Saya sebenarnya adalah orang yang mudah untuk menyerah jika saya tidak menemukan jalan keluar dari suatu masalah, dan ditambah dengan kemalasan saya, maka pada akhirnya saya akan meninggalkan suatu kegiatan tersebut sampai saya memiliki alasan ataupun keinginan untuk melakukannya. Hal tersebut bermasalah bukan? Tentu saja bermasalah karena ini berarti saya menunda – nunda kegiatan dan menunda saya untuk menggapai apa yang saya inginkan, dan itu tidak baik untuk saya.
Saya harus terus berlatih sampai saya bisa mengalahkan factor kemalasan saya, saya harus terus memperbaiki dan meningkatkan tekad saya karena pada akhirnya semua inilah yang akan menentukan bisa tidaknya saya untuk menggapai semua cita – cita yang ingin saya gapai dan jadikan kenyataan. Tidak ada cara lain dan tidak ada cara mudah untuk bisa menggapai semua ini. Saya juga harus berusaha realistis dan tidak terbawa dengan angan – angan saya dan terus berpegang teguh dengan semua tujuan – tujuan saya.